Mahasiwa UKI Tewas di Kampus Sempat Curhat Di-bully Senior
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kenzha Walewangko
(22), mahasiswa
Universitas Kristen Indonesia
(UKI) sempat curhat ke kakaknya, Victory, mengalami
bullying
sebelum tewas di Kampusnya, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa (4/3/2025).
“Beberapa bulan sebelum Kenzha meninggal dunia, dia sempat curhat ke abangnya (Victory) karena dibully oleh para senior,” kata ayah Kenzha, Happy Walewangko saat dihubungi, Senin (7/4/2025).
Happy menyampaikan, senior yang melakukan bullying kepada Kenzha kemungkinan berasal dari fakultas lain.
“Kalau tidak salah senior atau dari fakultas lain, Kenzha disuruh berguling-guling, jungkir balik,” jelas dia.
Bahkan, Kenzha sempat mengeluh ke Victory bahwa tidak ingin datang ke kampus.
“Kenzha ada keengganan ke kampus mungkin karena faktor itu, dibully sama senior atau fakultas yang lain,” ujar Happy.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur masih menunggu hasil autopsi kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Walewangko (22) dari RS Polri Kramat Jati.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan setelah hasil autopsi keluar, penyidik akan memanggil ahli pidana untuk memberikan keterangan kasus tersebut.
“Dari hasil autopsi dan Labfor, setelah itu kita akan memeriksa ahli pidana, baru nanti kesimpulannya biar ahli yang menjelaskan, baru kesimpulan akhir kasus ini mau ditingkatkan atau dihentikan, itu nanti hasil keputusan gelar perkara,” kata Nicolas saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jumat (4/4/2025).
Dari 34 saksi yang telah diperiksa polisi, hanya satu orang saksi yang menyebut bahwa Kenzha sempat dikeroyok sebelum tewas.
Terlebih lagi, posisi saksi itu berada jauh dari tempat kejadian perkara. Maka polisi memilih menunggu hasil autopsi untuk membuat terang perkara.
“Saksi itu jaraknya dia juga jauh, kita tidak bisa percaya dengan keterangan yang seperti itu, posisinya dia paling jauh, dan dia memberikan keterangan bahwa si korban dipukul, dikeroyok. Itupun bagi kami, itu keterangan yang perlu pendalaman lagi, tapi saksi juga tidak menyatakan bahwa dipukulnya bagaimana,” tambah Lilipaly.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.