Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Sang Ayah Minta Polisi Transparan Ungkap Hasil Otopsi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– EH Happy Walewangko, ayah dari
Kenzha Ezra Walewangko
(22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tewas di kampusnya, berharap polisi transparan mengungkap hasil otopsi jasad putranya.
“Kami (keluarga korban) sangat berharap ada transparansi dari pihak kepolisian untuk mengungkap hasil dari otopsi Kenzha,” kata Happy saat dihubungi, Senin (7/4/2025).
Happy menegaskan, transparansi tersebut penting untuk mengungkap kejelasan kasus kematian putranya.
Menurut Happy, sampai sekarang pihak keluarga belum mendapatkan hasil otopsi.
“Sampai sekarang hasil dari otopsi itu tidak pernah ada atau tidak diberitahukan kepada kami selaku keluarga korban,” ungkap dia.
Happy pun meyakini putranya meninggal dunia akibat dikeroyok. Keyakinan itu didasarkan pada luka-luka yang terlihat secara kasat mata di tubuh Kenzha.
Katanya, saat jenazah Kenzha dimandikan, ditemukan bekas tapak sepatu di pundak belakang sebelah kiri.
“Ada luka lebam atau kebiruan di bagian pundak belakang sebelah kiri dan hampir sekujur punggung itu lebam,” tutur Happy.
“Yang sangat terlihat itu jejak sepatu, tanda dari sol ada di pundak kiri atas bagian belakang tubuh,” lanjutnya.
Selain itu, Happy menyebut ada bekas pukulan benda keras menyerupai balok di bagian belakang tubuh Kenzha.
Tak hanya itu, pengeroyokan terhadap Kenzha ia nilai semakin terlihat karena terdapat banyak luka robek.
“Di kepala, di telinga kanan atas, di belakang sedikit ada luka seperti remuk atau bocor. Tengkorak juga terlihat sampai bagian dalamnya ketika dimandikan,” ujar Happy.
Terpisah, Polres Metro Jakarta Timur mengaku sudah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kematian Kenzha secara lisan.
“Untuk saat ini hasil otopsi dan hasil labfor belum kami terima. Tapi untuk hasil labfor sudah, tapi penyampaian lisan sudah,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di UKI, Rabu (26/3/2025).
Namun, saat ini polisi masih menunggu hasil otopsi jasad Kenzha secara resmi untuk mengetahui penyebab kematian Kenzha.
“Itu harus diserahkan dulu ke bagian otopsi untuk menentukan. Otopsi itu sekali lagi untuk menentukan penyebab kematian,” kata Nicolas.
Nicolas membantah penyidik sengaja mengulur-ulur waktu dalam menangani kasus ini. Menurut dia, penyidik perlu memeriksa seluruh barang bukti yang diperiksa agar penyebab kematian Kenzha bisa diketahui seutuhnya.
“Ada pemeriksaan digital forensik terkait dengan CCTV yang ada. Pemeriksaan tentang jaringan, histopatologi, pemeriksaan tentang toksikologi. Pemeriksaan terhadap DNA dan pemeriksaan yang lain-lain. Itu yang menyebabkan hasilnya agak lama,” tutur Nicolas.
Nicolas menyampaikan, ada proses
scientific crime investigation
yang dipegang teguh dalam penyelidikan kasus kematian Kenzha.
Diketahui, Kenzha dilaporkan tewas di area kampusnya, Selasa (4/3/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Mahasiswa UKI Tewas di Kampus, Sang Ayah Minta Polisi Transparan Ungkap Hasil Otopsi Megapolitan 7 April 2025
/data/photo/2025/03/21/67dd2d0bcc32b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)