Mahasiswa Baru Jadi Korban Perundungan, UTM Lakukan Penyelidikan Surabaya 11 Agustus 2025

Mahasiswa Baru Jadi Korban Perundungan, UTM Lakukan Penyelidikan 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Agustus 2025

Mahasiswa Baru Jadi Korban Perundungan, UTM Lakukan Penyelidikan
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Perundungan yang dialami MM (18), warga Kabupaten Sumenep sekaligus mahasiswa baru di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), kini menjadi sorotan.
Sampai saat ini, pihak kampus mengaku belum mengetahui pelaku dari aksi kekerasan itu.
Rektor UTM, Dr Safi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran pada kasus tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera mengeluarkan rilis resmi terkait kasus itu.
“Sampai saat ini masih kami telusuri,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Sebelumnya, pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Surokim mengatakan, kasus penganiayaan itu tidak melibatkan mahasiswa senior di kampusnya.
“Setelah kami telusuri, tidak ada mahasiswa kami yang melakukan itu. Sejauh ini dugaan pemukulan itu tidak dilakukan oleh senior atau mahasiswa UTM,” ucapnya.
Meski begitu, ia menegaskan akan berkomitmen mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
Sebab, UTM tidak akan mentoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kami punya Satgas dan langsung bergerak melakukan penyelidikan jika itu terjadi, karena kampus UTM berkomitmen tidak menolerir berbagai tindak kekerasan,” ujarnya. 
Sementara itu, paman korban, M Sultan Fuadi mengatakan, setelah MM dipaksa masuk mobil pelaku, MM melihat salah satu senior fakultasnya ada di dalam mobil.
Bahkan, setibanya MM di rumah indekos pelaku, terdapat satu senior lainnya berinisial MF yang turut datang dan diduga melakukan intimidasi.
“Bahkan MF ada di lokasi saat penganiayaan terjadi, tapi tidak berusaha melerai,” ujarnya.
Akibatnya, korban mengalami bocor di kepala bagian belakang dan wajahnya mengalami lebam akibat penganiayaan tersebut.
“Kami tidak mau damai, proses hukum harus tetap berjalan,” kata dia. 
Diduga, perundungan itu terjadi setelah korban dan puluhan mahasiswa baru lainnya melakukan aksi protes dugaan pungli yang diduga dilakukan oleh oknum
liaison officer
(LO) dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.