Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI Megapolitan 14 November 2024

Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 November 2024

Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Jari jemari Ami Iskandar (83) menari dengan penuh keanggunan di atas kaca bundar.
Dia hendak membentuk karya yang sarat makna dalam acara “
Kado untuk Pahlawan
yang Terlupakan” yang diselenggarakan oleh Kompas.com, Kita Bisa, Voluntrip dan KompasTV di Kantor Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bogor, Kamis (14/11/2024). Acara ini digelar dalam rangka merayakan hari pahlawan
Di usianya yang senja, veteran asal Cikalong Wetan, Bandung, ini, dengan sabar menyusun clay berwarna biru dan hijau di atas cermin.
Warna-warna ini dinilai melambangkan langit dan tanah Indonesia yang begitu Ami cintai.
Setelah clay biru dan hijau tertata, tangan Ami dengan mantap meraih kuas dan menggoreskan kalimat “Merdeka Harga Mati” menggunakan cat air merah.
Ia juga menambahkan gambar bendera merah putih sebagai pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia adalah warisan berharga yang harus dijaga.
Meski tampak sederhana, lukisan pria yang menetap di Bogor sejak tahun 1960 ini memiliki pesan kuat tentang arti kemerdekaan bagi dirinya.
Selama 30 menit, anggota LVRI Kota Bogor ini menyelesaikan karya lukisannya.
“Lukisan ini mengandung arti soal merah putih harus dijaga sampai mati, jangan direbut lagi. Kami sudah berjuang,” ucap Ami.
Baginya, bendera merah putih adalah simbol yang sakral. Lambang negara yang diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para veteran yang tak pernah lelah membela Tanah Air.
Di usia senjanya, Ami menyampaikan sedikit pesan bagi generasi muda.
“Ikutilah pesan orangtua karena pasti ada kebaikan. Tapi zaman sekarang lain ya. Saya harap anak muda jangan mengikuti hawa nafsu,” kata dia.
Bagi Ami, pesan ini bukan sekadar nasihat, tetapi adalah pelajaran hidup yang diyakini dapat menjaga semangat nasionalisme di tengah arus zaman yang kian cepat berubah.
Kini, dengan 12 cucu dan 5 cicit, Ami menjalani hari-harinya bersama keluarga besar di Kota Bogor. Namun, kecintaannya dengan Tanah Air terus terpatri dalam jiwa dan karyanya.
Bagi Ami, lukisan kaca itu bukan sekadar karya seni, tetapi sebuah pesan dan pengingat bagi siapa pun yang melihatnya, bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan yang harus dihargai sepenuh hati.
“Merdeka itu harga mati. Diperjuangkan oleh veteran sampai hidup dan mati kalau tidak ada veteran kita tidak merdeka. Jadi jangan menganggap veteran itu tidak ada, veteran itu membela negara Republik Indonesia sampai mati,” ungkap Ami.
Ami menjadi salah satu veteran yang menerima bantuan dari pembaca Kompas.com.
Dalam kampanye bertajuk “Kado untuk Pahlawan”, Kompas.com berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 17.184.520 dari para pembaca.
Sebagian besar dana, yakni Rp 15.002.500, dialokasikan untuk membantu 23 veteran di Kota Bogor, sementara sisanya akan disalurkan kepada para guru honorer yang menjelang pensiun di Semarang pada 16 November.
Bantuan ini merupakan bentuk penghormatan kepada 23 veteran di Kota Bogor yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Bantuan yang diberikan mencakup santunan tunai, kebutuhan pokok seperti beras, kopi, teh, gula, mi instan, serta perlengkapan alat tulis.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.