Sleman, Beritasatu.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengambil langkah antisipatif demi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi menyambut musim libur sekolah 2025 yang akan berlangsung mulai 23 Juni hingga 11 Juli.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengimbau seluruh pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata agar memastikan seluruh fasilitas dan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Pelaku usaha agar tetap konsisten melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” tegas Ishadi di Sleman, Sabtu (7/6/2025).
Dispar Sleman meminta dilakukan uji petik keamanan dan perawatan rutin, terutama pada wahana dengan tingkat risiko tinggi seperti, outbound dan flying fox, permainan air, dan pendakian gunung. Jika ditemukan kerusakan, pengelola wajib melakukan perbaikan segera demi mencegah insiden saat lonjakan pengunjung terjadi.
Selain keamanan wahana, pengelola wisata juga diminta menyediakan informasi operasional yang jelas, baik secara fisik maupun digital dan menyediakan tempat istirahat bagi sopir wisata.
Selain itu, menyediakan lahan parkir memadai, menambah jumlah tempat sampah dan petugas kebersihan, dan melakukan pengawasan terhadap kapasitas kendaraan dan pengunjung.
Dispar Sleman juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan agar lingkungan tetap terjaga. Untuk memperkuat pengamanan wisata, koordinasi dilakukan dengan lintas sektor, mulai dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), BPBD, kepolisian, dan SAR Linmas.
Selain itu, perubahan cuaca dan aktivitas Gunung Merapi juga menjadi perhatian. Pengelola diminta rutin memantau informasi dari BMKG dan BPPTKG, serta menyiapkan rencana mitigasi bencana. “Perlu peningkatan pengamanan dan perencanaan mitigasi bencana di lokasi wisata, terutama pada arena outbond dan pendakian gunung,” jelas Ishadi.
Dengan pengetatan SOP dan kesiapan fasilitas, Sleman ingin memastikan tetap menjadi destinasi wisata favorit keluarga selama liburan, tanpa mengorbankan faktor keselamatan dan kenyamanan.
