Libur Nataru, Jam Operasional Museum Tsunami Aceh Diperpanjang

Libur Nataru, Jam Operasional Museum Tsunami Aceh Diperpanjang

Banda Aceh, Beritasatu.com – Pengelola memperpanjang jam operasional Museum Tsunami Aceh selama libur Nataru 2024. Museum yang terletak di Kota Banda Aceh ini dibuka mulai 09.00 sampai 17.00 WIB setiap hari hingga 2 Januari 2025.

Pada hari biasa, Museum Tsunami Aceh hanya dibuka sampai pukul 16.00 WIB dari Sabtu hingga Kamis. Jumat diliburkan. Namun, selama musim libur Nataru 2025, jam bukanya diperpanjang sampai 17.00 WIB, setiap hari, tanpa kecuali Jumat (27/12/2024).

Langkah tersebut diambil untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat dan wisatawan menikmati kunjungan ke museum yang menjadi simbol edukasi dan refleksi atas tragedi tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 yang menewaskan lebih 200.000 orang.

Selama periode liburan Nataru, Museum Tsunami buka setiap hari dalam dua sesi, yakni pukul 09.00 sampai 12.30 WIB, dan 13.30 hingga 17.00 WIB. Hari ini operasional museum buka mulai pukul 14.00 sampai 17.00 WIB.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh Muhammad Syahputra Azwar mengatakan kebijakan ini diambil untuk mengakomodasi tingginya antusiasme wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke museum yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh itu. 

“Kami melihat liburan akhir tahun sebagai momen penting untuk membuka akses lebih luas bagi masyarakat yang ingin mengenang sejarah sekaligus mengambil pembelajaran dari museum ini,” ujar Putra.

Museum Tsunami Aceh selama ini menjadi salah satu destinasi utama di Banda Aceh. Selain karena desain arsitekturnya yang ikonik hasil karya mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, museum ini juga menyimpan berbagai cerita emosional dan fakta sejarah yang menggugah kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana. 

Peningkatan jumlah pengunjung kerap terjadi pada musim liburan Nataru 2025, dan kebijakan penambahan jam operasional ini diharapkan dapat mencegah penumpukan di dalam museum.

Tidak hanya sebagai tempat wisata, Museum Tsunami Aceh juga menjadi pusat edukasi dan pengingat global tentang dahsyatnya dampak tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004. Dalam museum, pengunjung dapat menyaksikan pameran audio-visual, nama-nama korban yang diabadikan, hingga ruang kontemplasi yang memberikan pengalaman emosional mendalam.

Pengunjung yang ingin memanfaatkan kesempatan ini diimbau untuk datang sesuai jadwal operasional dan tetap mematuhi tata tertib selama berada di area museum. Tiket masuk dapat dibeli langsung di lokasi, dan pihak museum juga menyediakan informasi melalui akun media sosial untuk memudahkan wisatawan.

“Semoga dengan perpanjangan jam operasional ini, semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan liburan akhir tahun untuk mengenal sejarah lebih dalam dan mengambil inspirasi dari semangat bangkitnya masyarakat Aceh pasca-tsunami. Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata Aceh secara keseluruhan,” ujar kepala Museum Tsunami Aceh.