Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Libur Lebaran Ramai, Penjualan di Pasar Beringharjo Turun 30 Persen – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Libur Lebaran Ramai, Penjualan di Pasar Beringharjo Turun 30 Persen

Libur Lebaran Ramai, Penjualan di Pasar Beringharjo Turun 30 Persen

Yogyakarta, Beritasatu.com – Meski ramai dikunjungi wisatawan, penjualan pakaian di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, justru mengalami penurunan hingga 30% selama libur Lebaran 2025 dibandingkan tahun lalu.

Lorong-lorong pasar terlihat padat oleh para wisatawan yang mencari oleh-oleh khas Jogja, seperti baju batik, daster, hingga baju anak-anak. Namun, penjual mengeluhkan banyaknya pengunjung tidak sebanding dengan jumlah pembeli.

“Lebih ramai tahun kemarin. Sekarang pembeli hanya sekitar 30 orang per hari,” ujar Isti, salah satu pedagang pakaian kepada Beritasatu.com, Minggu (6/4/2025).

Kunjungan Ramai, Transaksi Lesu

Salah satu wisatawan asal Bekasi, Syifa, mengaku sengaja mampir ke Pasar Beringharjo seusai mudik ke Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk berbelanja sekaligus nostalgia selama libur Lebaran 2025.

“Belanja sekalian nostalgia, cari daster buat oleh-oleh,” ucapnya.

Meski pengunjung ramai, transaksi pembelian tidak setinggi tahun lalu. Isti mengatakan penurunan bisa mencapai 30%, meski secara umum ada peningkatan tiga kali lipat dibanding hari-hari biasa.

Harga Tetap Terjangkau

Pasar Beringharjo masih menjadi primadona wisata belanja di Yogyakarta. Harga pakaian di sini cukup bervariasi dan terjangkau, mulai dari Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah.

Fenomena Pasar Beringharjo yang ramai saat libur Lebaran 2025 menjadi catatan ramainya kunjungan belum tentu berdampak langsung pada peningkatan penjualan, terutama pada pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan tekanan daya beli masyarakat.

Merangkum Semua Peristiwa