Kehadirannya di meja makan tidak hanya sekadar sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol keramahtamahan dan kehangatan keluarga Indonesia. Saat ini, geguduh mengalami berbagai inovasi yang membuatnya semakin menarik.
Beberapa orang menambahkan bahan tambahan seperti cokelat, keju, atau meses ke dalam adonan atau sebagai topping setelah geguduh matang. Inovasi ini membuat geguduh semakin disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak.
Selain itu, geguduh juga mulai banyak dijual di kafe-kafe modern dengan penyajian yang lebih estetis, menjadikannya lebih dikenal oleh generasi muda. Meskipun telah mengalami berbagai modifikasi, geguduh tetap mempertahankan identitasnya sebagai makanan ringan tradisional yang kaya akan cita rasa lokal.
Geguduh bukan sekadar camilan biasa, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan camilan impor, geguduh tetap menjadi pilihan bagi mereka yang mencari makanan ringan yang tidak hanya enak, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai tradisional.
Dengan rasa manis yang alami dan proses pembuatan yang sederhana, geguduh mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan kuliner lokal sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
Penulis: Belvana Fasya Saad
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1685552/original/3ca1433053fcb569f45f42859d96a201-017356100_1503293113-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)