Liputan6.com, Jakarta – LG Electronics (LG) membawa konsep Affectionate Intelligence di ajang Consumer Electronic Show (CES 2025) di Las Vegas, Amerika Serikat.
Konsep ini mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang lebih memfokuskan pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan.
Affectionate Intelligence berupaya memanfaatkan teknologi AI untuk lebih memahami dan berempati pada pengguna, dengan tujuan memberikan pengalaman penggunaan berbeda dan lebih terpersonalisasi.
“Kami mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam ruang hidup fisik di sekitar kita. Kami melihat ruang bukan hanya sebagai lokasi fisik, namun lingkungan tempat pengalaman menyeluruh menjadi kenyataan. Mulai dari seluruh ruang di rumah, di tengah mobilitas, bisnis atau komersial, dan bahkan virtual,” kata CEO LG, William Cho, melalui keterangannya, Selasa (7/1/2025).
“Di ruang-ruang tersebut, perangkat dan layanan akan saling harmoni untuk menciptakan nilai bagi pengguna yang sama sekali baru. Di sinilah Affectionate Intelligence menonjol dari yang lain,” ia menambahkan.
Perangkat yang terhubung, dikatakan Cho menjadi salah satu aset terbesar LG. Hal ini tak hanya merujuk pada ratusan juta produk pintar LG yang sudah digunakan di seluruh dunia.
Lebih dari itu, Cho juga menyoroti langkah perusahaan tahun lalu yang telah mengakuisisi Athom sebagai penyedia solusi rumah pintar.
Langkah strategis itu membuat LG mampu menawarkan konektivitas tanpa batas dengan perangkat IoT (Internet of Thing) bagi lebih dari 170 merek global.