Jakarta (ANTARA) – Anggota komisi B DPRD DKI Jakarta Bebizie Sri Mulyati meminta agar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap operator terkait sejumlah kecelakaan yang terjadi sepanjang September 2025.
“Tercatat dalam bulan September 2025 ini saja terjadi tiga kali kecelakaan yang melibatkan armada TransJakarta,” kata Bebizie di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, evaluasi dan pengawasan terhadap operator yang bekerja sama dengan PT TransJakarta harus segera dilaksanakan.
Dia pun mengingatkan agar TransJakarta tidak selalu mengarahkan kesalahan kepada pramudi armada saat terjadinya kecelakaan.
“Jadi, mana yang memang operator itu yang menyebabkan kecelakaan di situ, adakah sanksi. Ini bukan semata-mata selalu sopir yang disalahkan,” ujar Bebizie.
Lebih lanjut, dia juga meminta agar operator turut diberikan sanksi jika terjadi kecelakaan.
“Operatornya ini siapa, bekukan sementara sampai investigasi selesai,” tambah Bebizie.
Dia menilai PT TransJakarta seharusnya bersikap transparan terkait santunan bagi korban kecelakaan yang melibatkan armada TransJakarta.
Selain itu, dia menekankan TransJakarta harus memberikan santunan sesuai dengan luka atau kerugian yang dialami korban, bukan hanya sekedar seremonial.
“Jika korban tabrakan ini kehilangan mata pencarian akibat cacat, bagaimana tanggung jawabnya, ini harus spesifik dan transparan,” tegas Bebizie.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan pihaknya bertanggung jawab kepada korban kecelakaan yang melibatkan armadanya dan terkait dengan brand equity TransJakarta.
“Sebagai tanggung jawab karena brand equity-nya itu ada di TransJakarta, mau operatornya siapapun, orang tau logonya TransJakarta, sehingga kita yang maju di depan untuk memastikan operator memberikan santunan yang memadai,” ucap Welfizon.
Sepanjang September 2025, tercatat tiga kasus kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta. Pertama, pada Sabtu, 6 September, ketika bus menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Selanjutnya, pada Kamis, 18 September, satu unit bus Transjakarta bertabrakan dengan truk kuning di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Kecelakaan ketiga terjadi sehari kemudian, pada Jumat, 19 September, yaitu bus Transjakarta menabrak kios, rumah, dan kendaraan warga di Jalan Raya Stasiun Cakung, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
