Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Andri Santosa meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan untuk menjamin ketersediaan stok kebutuhan masyarakat jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
“Kami tekankan bahwa untuk menjaga Nataru, pemprov harus bisa menjaga stok pangan. Karena dari stok pangan ini salah satunya yang bisa menjaga inflasi untuk sektor ekonomi,” kata Andri di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki sejumlah BUMD bidang pangan seperti Perumda Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya dan Perumda Pasar Jaya.
Menurut Andri, kebutuhan stok pangan harus terjaga mengingat Nataru dan Idul Fitri tidak terlalu berjauhan rentang waktu perayaannya.
Andri juga mengingatkan agar BUMD bidang pangan tidak hanya fokus pada ketersediaan stok saja. Namun menjaga stabilisasi harga pangan di pasar karena hal itu sangat penting menjelang perayaan hari besar keagamaan.
“BUMD bidang pangan juga tidak boleh memberikan harga tinggi melebihi harga eceran tertinggi yang sudah diatur oleh Bapanas (Badan Pangan Nasional),” tuturnya.
Selain itu, Andri meminta BUMD bidang pangan, yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya berkolaborasi dengan pihak dari luar Jakarta untuk menyiapkan kebutuhan stok beras. Apalagi 80 persen omzet yang dicapai PT Food Station Tjipinang Jaya berasal dari beras.
“Harus bekerjasama dengan pihak-pihak di luar Jakarta. Mereka bisa belanja itu sampai ke Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur untuk bisa menyerap stok pangan. Terutama beras,” katanya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyampaikan bahwa harga pangan seperti beras dan cabai di daerah ini, mengalami kenaikan menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Barusan kami sudah ke Pasar Induk Kramat Jati. Di sana kami memantau sayuran, cabai memang mengalami kenaikan,” katanya saat dijumpai di Gudang Beras Food Station.
Dari semua informasi yang didapat kenaikan harga terjadi karena cuaca yang cukup ekstrem di berbagai daerah produksi.
Teguh menjelaskan, harga cabai rawit dan cabai merah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sebelumnya harga cabai berkisar kurang lebih Rp20.000 menjadi kurang lebih Rp40.000.
Namun demikian, Teguh memastikan ketersediaan stoknya masih memadai
Ketersediaan beras yang dikoordinasikan oleh Food Station dan Pasar Induk Beras Cipinang juga telah ditinjau tersedia sebanyak 70.500 ton dan cukup hingga dua sampai tiga bulan ke depan.
Sementara itu, Info Pangan Jakarta pada Kamis ini dibandingkan sehari sebelumnya (18/12), aneka jenis beras memang naik bervariasi. Yakni beras IR I Rp14.983 per kilogram (kg) naik Rp58, beras IR II Ramos Rp14.580 naik Rp94, beras IR III Rp13.937 naik Rp87 per kg.
Sedangkan beras Muncul I Rp15.966 naik Rp63, beras IR 42/Pera Rp16.043 naik Rp514 dan beras Setra I/Premium Rp15.840 naik Rp12 per kg.
Menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Teguh menjelaskan terdapat beberapa upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan ketersediaan dan harga pangan.
Tak hanya pemantauan ketersediaan dan harga pangan secara langsung, Pemprov DKI Jakarta juga melaksanakan pasar murah keliling di 111 titik, melakukan penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu.
Selain itu pemenuhan gudang-gudang penyimpanan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga pemenuhan beras bantuan pangan pemerintah.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024