“Dengan program ini, kita berharap dapat menanamkan pola pikir kepada anak-anak tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi,” jelas Rahmawati. Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas, maka gizi yang baik sejak usia anak-anak hingga dewasa jadi fondasi utama dalam membentuk kualitas fisik dan kecerdasan di generasi tersebut.
Di sisi lain, kekurangan gizi, khususnya stunting, akan menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan belajar anak, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas dan daya saing mereka di masa depan.
“Kami juga mendukung sinergi lintas sektor, termasuk dengan kementerian pendidikan dan dinas sosial, untuk memastikan bahwa anak-anak sekolah, balita, serta ibu hamil mendapatkan prioritas dalam program ini,” tambah Rahmawati.
Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134435/original/052573500_1739609444-Sosialisasi_program_MBG_di_Lampung.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)