Transaksi di Pasar Bubrah tak jarang melibatkan para pendaki yang ada di sekitar. Terdapat mitos jika seseorang atau pendaki mendengar suara seperti penawaran barang dan semacamnya, maka ia wajib melemparkan barang berharga yang dimilikinya. Jika bukan uang, maka barang berharga yang ditukarkan setidaknya memiliki nilai yang sebanding dengan pertukaran transaksi tersebut.
Jika tak merespons dan malah mempermainkan sumber suara Pasar Bubrah, maka ia akan diculik ke alam gaib. Ia dianggap telah menyerahkan ruhnya sebagai alat transaksi.
Konon, Pasar Bubrah juga merupakan bagian dari kerajaan gaib Merapi. Kerajaan ini disebut sebagai Keraton Merapi yang sudah ada sejak zaman Keraton Mataram
Legenda urban Pasar Bubrah konon juga kerap dikaitkan dengan peristiwa orang tersesat dan kasus orang hilang di kawasan Gunung Merapi. Hingga kini, mitos Pasar Bubrah masih dipercaya oleh sebagian masyarakat dan pendaki.
Penulis: Resla
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1378210/original/072124400_1476854140-pasar_bubrah2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)