TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Emiten jasa transportasi laut PT TEMAS Tbk (kode saham TMAS) membukukan total pendapatan Rp4,34 triliun di 2024.
Angka ini naik tipis 1 persen dari Rp4,30 triliun di tahun sebelumnya, sementara dari sisi biaya mencapai Rp3,44 triliun naik 8 persen dibanding tahun 2023 sebesar Rp3,19 triliun.
“Untuk laba bersih mengalami penurunan 11 persen menjadi Rp721 miliar dari Rp815 miliar pada 2023,” kata Direktur Utama PT Temas Tbk Ricky Effendi saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2024 di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Dikatakan Ricky, penurunan laba ini disebabkan oleh dinamika pasar dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang menjadi komponen utama biaya operasi kapal.
“Meski begitu, kami tetap optimis menatap tahun ini dengan berbagai strategi yang sudah dipersiapkan,” katanya.
RUPS juga menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp228,2 miliar atau sebesar Rp4 per saham kepada para pemegang saham.
Sementara itu, laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya tercatat sebesar Rp493,3 miliar.
Ditambahkan, Temas telah memulai menginisiasi dekarbonisasi untuk mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission pada tahun 2060 yang jadi langkah awal besar perusahaan dalam mengembangkan bisnis baru di bidang distribusi energi & energi.
Perseroan melalui anak usaha PT Asia Marine Temas juga mendirikan anak usaha baru bernama PT Temas Training Hub.
Perusahaan ini akan fokus pada pelatihan dan pendidikan awak kapal sesuai dengan standar regulasi terbaru, guna mendukung operasional kapal-kapal untuk masa depan.
Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expendicture (capex) sebesar Rp3 triliun yang digunakan untuk pengadaan armada baru, perlengkapan, dan peralatan bagi perusahaan serta entitas anaknya.
Untuk pendapatan konsolidasian pada tahun ini melebihi tahun sebelumnya.
Di tahun 2025, Perseroan akan terus mengoptimalisasikan kinerja perusahaan untuk memperkuat daya saing. Perseroan akan terus mengoptimalisasikan layanan pelayaran, kepelabuhan, serta layanan depo dan pergudangan.
“Dengan berbagai strategi yang sudah dirancang, Temas berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan menghadirkan solusi logistik yang lebih ramah lingkungan dan efisien di tahun 2025,” kata Ricky. (tribunnews/eko sutriyanto)