Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia Ahmad Haikal Hassan berkunjung ke pabrik tepung terigu nasional PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (12/02/2025).
Kunjungan perdana ini untuk meninjau fasilitas produksi dan komitmen kehalalan Bogasari mulai dari awal proses produksi hingga produk akhir.
Selain itu, BPJPH dan Bogasari juga membantu memberikan sertifikat halal bagi 200 usaha kecil dan menengah (UKM) di Kelurahan Kalibaru (Kecamatan Cilincing) serta Kelurahan Lagoa (Kecamatan Koja), Jakarta Utara.
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan mengapresiasi komitmen halal Bogasari yang tidak hanya diterapkan dalam usahanya sendiri, tetapi juga untuk para UKM yang menjadi pelanggan tepung terigu Bogasari.
Ia berharap komitmen ini terus berlanjut dan tidak hanya mencakup 200 warung makan di sekitar pabrik, tetapi juga wilayah lainnya.
Apalagi, masih banyak UKM makanan dan minuman di Indonesia yang belum tersertifikasi halal.
Ia mengakui bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal sertifikasi halal dibandingkan dengan negara lain, termasuk beberapa negara Eropa yang telah menerapkan standar halal sejak puluhan tahun lalu.
“Padahal, transaksi global produk halal pada Januari-Oktober tahun lalu mencapai lebih dari Rp 20.000 triliun. Dari jumlah itu, Indonesia hanya berkontribusi sekitar 600 triliun,” ucap Haikal Hassan.
Menurut Haikal, hal itu karena para pengusaha Indonesia tidak tertib dalam sertifikasi halal.
Belum lagi adanya oknum-oknum yang mencari keuntungan sehingga membuat proses sertifikasi halal terkesan mahal.
“Bukan berarti produk mereka tidak halal, tetapi tidak tertib dalam pengurusannya. Hal ini terjadi karena adanya oknum yang bermain sehingga prosesnya menjadi mahal,” ucapnya.
“Hentikan praktik pungli dalam urusan halal, apalagi jika sampai ratusan juta. Itu sangat tidak etis karena dampaknya menurunkan produksi halal Indonesia,” katanya.
Kepala Divisi Bogasari yang juga Direktur Indofood Franciscus Welirang yang akrab disapa Franky mengatakan, berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan, terdapat sekitar 200 UKM warung makan di Kelurahan Lagoa dan Kalibaru yang berpotensi untuk disertifikasi halal.
Franky menambahkan, komitmen Bogasari dalam program sertifikasi halal UKM sudah berlangsung lama.
Pada 2020 dan 2022, hampir 100 UKM telah dibantu sertifikasi halal oleh Bogasari, mulai dari awal proses hingga mendapatkan sertifikat.
Sementara itu, pada 2023 dan 2024, sekitar 650 UKM se-Indonesia difasilitasi oleh Bogasari untuk mendapatkan sosialisasi halal dari WHCNU (World Halal Centre Nahdlatul Ulama).
“Ini wujud komitmen kemitraan Bogasari untuk terus tumbuh bersama UKM. Kami menghargai serta berterima kasih kepada BPJPH atas kerja sama ini dalam sertifikasi halal UKM warung makan yang berada di wilayah binaan Bogasari,” ucap Franky.
Adapun pemberian sertifikat halal ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) antara Divisi Bogasari dan BPJPH.
Lurah Kalibaru Rusmin dan Lurah Lagoa Syaiful juga turut serta menandatangani MoU itu.
“Sejak awal berdiri, Bogasari berada di antara dua kelurahan ini sehingga tidak hanya bertetangga, tapi sudah menjadi saudara terdekat,” pungkas Franky.
Di acara yang sama, Ketua Sekretariat Halal Bogasari, Aryono Adityo memaparkan sertifikasi halal Bogasari sudah berlangsung sejak 1996.
Saat ini, Bogasari secara nasional di empat pabriknya telah memiliki 63 Auditor Internal Halal dan 14 Penyelia Halal yang telah tersertifikasi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).
Sertifikasi Halal Bogasari juga sudah terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu dan Food Safety.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya