Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum bisnis Indonesia-China di Beijing awal bulan November 2024 silam memberikan angin segar bagi perusahaan asal Tiongkok yang telah berinvestasi di Indonesia.
President China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), Li Yong Ming Vice yang juga hadir dalam pertemuan mengatakan, acara itu juga diisi dengan pernyataan bersama antara Republik Rakyat China dan Republik Indonesia.
Tujuannya, untuk mendorong kemitraan strategis yang komprehensif dan membangun komunitas demi masa depan bersama untuk China dan Indonesia.
“Ini menjadi tonggak China dan Indonesia telah memasuki tahap baru dalam pembangunan yang saling menguntungkan,” kata kata Li Yong Ming Vice dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).
Sebagai tindaklanjut pertemuan, CSCEC berupaya untuk menyediakan layanan di bidang konstruksi infrastruktur dan peningkatan sektor industrial ke Indonesia.
CSCEC juga akan membantu mitranya di Indonesia di bidang transformasi energi dan ekonomi digital, serta aktif berpartisipasi dalam kerjasama dan kemakmuran bersama antara kedua negara ini.
China Construction Fourth Engineering Division Corp. Ltd. (CSCEC-4), merupakan bagian dari CSCEC telah beroperasi sejak awal tahun 1980-an di Indonesia.
Tahun 2004, CSCEC-4 membangun 60 set ruang kelas prefabrikasi di area yang terkena bencana tsunami di Aceh dan proyek pembangunan Jalan Tol Medan.
“Jalan tol ini dikenal sebagai Jalan Persahabatan China-Indonesia dan sering dikunjungi oleh mantan Presiden Indonesia Joko Widodo. Tahun 2019, proyek MBG yang dilaksanakan oleh perusahaan ini memenangkan Penghargaan Lu Ban untuk Teknik Luar Negeri,” katanya.
Di pulau Batam, CSCEC-4 membangun proyek pabrik Solar NUSA menggunakan sistem pintar AI untuk memberikan perintah yang tepat, tangan robotik untuk beroperasi secara fleksibel, dan robot pintar AGV untuk transportasi bolak balik.
Tim proyek ini memperkenalkan rel baja sudut baut yang dapat disesuaikan untuk konstruksi, menyelesaikan pembangunan lantai pabrik dengan kualitas tinggi, yang berhasil mempromosikan produksi mulus proyek sel fotovoltaik pertama Indonesia.
Di Semarang, proyek baterai BTR New Energy resmi memulai produksinya. Dari awal pembangunan hingga komisioning, CSCEC-4 mengintegrasi sumberdaya domestik dan mengelola semua rantai pasokan, dan mengorganisir konstruksi dari berbagai lokasi.
Tim ini berhasil menyelesaikan pengangkatan struktur baja seberat 12.000 ton untuk pabrik utama dalam 43 hari dan menyelesaikan komisioning proyek dalam 10 bulan.
Dalam tiga tahun terakhir, China Construction Fourth Engineering Division Corp Ltd. telah terus mengejar pembangunan berkualitas tinggi melalui reformasi dan inovasi.
Perusahaan telah menandatangani kontrak baru di Indonesia bernilai lebih dari 14 miliar yuan.