Liputan6.com, Kepri – Kue telur belangkas merupakan jenis kue-mueh tradisional khas Kabupaten Lingga. Sesuai namanya, penyajian kue ini mirip dengan telur ceplok atau telur belangkas.
Kue-mueh adalah julukan untuk makanan ringan yang bukan termasuk makanan utama. Sajian ini biasanya disajikan sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut, terutama pada acara pernikahan adat Melayu.
Adapun belangkas atau mimi adalah sejenis hewan air berbentuk unik. Belangkas memiliki bentuk tubuh lebar, pipih, dan berekor panjang.
Bentuknya memang mirip seperti ikan pari, tetapi hewan ini bukan merupakan jenis ikan. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut horseshoe crab alias kepiting ladam karena bentuknya dianggap mirip ladam.
Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, kue telur belangkas memiliki cita rasa manis dan gurih. Kue ini dibuat dari telur ayam sebagai bahan utamanya.
Tak hanya lezat, kue telur belangkas juga memiliki makna mendalam. Adapun makna kue ini adalah, “Mempunyai keturunan atau berkembang biak. Seperti kata pepatah Melayu: banyak anak, banyak rezeki”.
Untuk membuat kue telur belangkas dibutuhkan sekitar enam telur ayam. Bagian telur yang akan digunakan hanya bagian kuningnya saja.
Telur tersebut kemudian dicampur bersama 100 gram gula pasir dan mentega secukupnya. Proses pembuatannya pun cukup mudah, yakni semua bahan dicampur dan diaduk sambil dimasak di atas kompor hingga matang.
Kue ini memiliki warna alami khas dari kuning telur. Masyarakat setempat biasanya menggunakan kue telur ayam kampung, sehingga warna kuningnya akan semakin pekat.
Kue telur belangkas hingga kini masih kerap hadir di acara-acara penting di Kabupaten Lingga. Kue-mueh tradisional ini juga kerap hadir di acara pernikahan adat Melayu.
Penulis: Resla