TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Terungkap asal usul siswa SMP berinisial A menjadi kurir uang palsu di Bekasi, Jawa Barat.
Pelajar berjenis kelamin pria tersebut diamankan polisi setelah mengalami kecelakaan di depan Plaza Metropolitan Tambun, Jalan Raya Teuku Umar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025).
Ia diketahui menjadi kurir, karena saat kecelakaan uang palsu yang hendak di antarkannya berceceran di jalan.
Warga yang menolognya pun curiga dengan keberadaan uang yang berceceran di tengah jalan tersebut.
Lantas, A pun dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“(A) luka-luka saja, jatuh memang. Sekarang lagi di polsek untuk dimintai keterangan. Terus, terkait orang yang menyuruh, lagi kami dalami,” kata Kanit Reskrim Polsek Tambun, AKP Kukuh Setio Utomo, Sabtu (12/1/2025).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, A pun mengakui bila uang yang dibawanya uang palsu.
Kronologis Pelajar SMP Jadi Kurir Uang Palsu
AKP Kukuh Setio Utomo mengungkap A menjadi kurir setelah bergabung di akun sosial media (Sosmed) Facebook yang menawarkan sejumlah pengguna untuk mengantarkan harta benda kepada seseorang.
Ia tergiur imbalan uang tunai Rp 50 ribu.
“Jadi, di Facebook tuh ada yang menawarkan, ‘siapa yang bersedia antar benda’. Terus sahut bocah itu, dengan ini (iming-iming) dikasih duit Rp 50.000,” ujar AKP Kukuh.
Mengetahui tawaran itu, A langsung menerimanya.
Ia pun kemudian bertemu dengan orang yang memberikan tawaran di Stasiun Tambun, Bekasi.
A pun diminta mengantarkan segepok uang palsu senilai Rp 2,2 juta ke sebuah tempat di kawasan Cibitung, Bekasi.
“Setelah mereka WA japri, terus ketemuan di stasiun Tambun, terus sudah jalan nganter duit, di stasiun Tambun dia (korban) baru tahu kalau itu uang palsu,” katanya.
A pun langsung bertolak menggunakan sepeda motor dari Stasiun Tambun ke Cibitung mengantarkan uang palsu ke teman orang yang menyuruhnya.
“Mau diantar ke temannya yang menyuruh. Nanti, disuruh berhenti di suatu tempat. Nah, orang yang mengambil nanti dihubungi,” kata Kukuh.
Sementara orang yang menyuruh A, membuntuti dari belakang.
Namun, sebelum sampai ke lokasi tempat mengantar uang palsu, A mengalami kecelakaan.
“Disuruh nganter duitnya ke Cibitung, lalu (penawar) ngikutin dari belakang, terus yang di depan (korban) ketabrak mobil, abis itu penawar kabur,” jelasnya.
Kukuh mengungkapkan uang palsu totalnya Rp 2,2 juta pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
Uang tersebut belum sampai ke lokasi pengantaran.
Terkini uang tersebut sudah dijadikan barang bukti perkara oleh pihaknya guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Iya masih didalami (perkara) kami masih dalami dari mana, orang yang antar, terus facebook nya juga kami dalami,” ucapnya.
Polisi pun kini berupaya mengumpulkan rekaman CCTV dalam rangka mengetahui sosok pelaku yang menyuruh A.
(tribunnews.com/ reynas/ tribunbekasi.com/ rendy rutama/ kompas.com)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Bocah SMP di Bekasi Jadi Kurir Uang Palsu, Terima Tawaran Lewat Facebook, Dapat Bayaran Rp 50 Ribu