Liputan6.com, Bali – Seorang turis muda asal Australia, Byron James Dumschat (23), ditemukan meninggal dunia di kolam renang Villa The Grove Bumbak (Villa Bamila), Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Senin (26/5/2025). Peristiwa ini baru resmi dilaporkan ke Polsek Kuta Utara pada Jumat (30/5/2025).
Kematian Byron bukan hanya menyisakan duka bagi keluarga dan kerabatnya, tetapi juga menimbulkan pertanyaan setelah keluarga di Australia mengungkap bahwa jantung korban tidak ada saat jenazah diterima di negaranya.
Dalam keterangan pers oleh PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, menjelaskan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh pihak kepolisian.
Pada Senin (26/5/2025), staf vila, I Wayan Agus Ariana, mendapat pesan suara dari manajernya, Irvan Awaludin, sekitar pukul 12.12 Wita.
“Ada tamu meninggal di vila, tolong segera dicek,” demikian isi pesan itu.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 12.40 Wita, Wayan mendapati Irvan sudah berada di sana bersama lima petugas medis Asia Pasifik.
Dari jarak dua meter, ia melihat Byron tergeletak di atas meja, hanya mengenakan celana pendek. Ia mendengar percakapan petugas medis dengan Irvan yang menyebut korban diduga meninggal karena tenggelam di kolam renang.
Tak lama kemudian, jenazah Byron dibawa dengan ambulans menuju RS Darmayadnya. Sementara Irvan bersama Bailey Peter Woods, teman satu vila Byron, pergi ke RS BIMC untuk mengurus surat kematian.
Keterangan dari saksi-saksi membuka potongan cerita malam sebelum tragedi. Cross Darren Cecil, saudara korban, mengaku baru tahu kabar kematian Byron dari postingan Facebook pamannya pada 28 Mei 2025.
Ia kemudian menghubungi orang tua korban. Dari cerita yang disampaikan Bailey kepada ibunda Byron, diketahui bahwa malam sebelumnya Byron dan Bailey sempat keluar vila. Mereka kemudian pulang bersama dua perempuan asing, salah satunya disebut bernama Kristy Pepperell.
Di vila, mereka berpesta minum-minum di dekat kolam renang. Bailey mengaku lebih dulu masuk tidur, sementara Byron masih bersama dua perempuan itu.
Saat ia bangun sekitar pukul 08.00 Wita, Byron sudah mengapung di kolam. Dua perempuan yang sebelumnya ada di vila telah pergi.
Kesaksian warga sekitar ikut menguatkan kronologi. Ahmad Fauzi, pekerja proyek di vila sebelah, mengatakan pada pagi hari ia mendengar tangisan perempuan asing. Rasa penasaran membuatnya naik ke lantai atas untuk melihat dari celah jendela.
“Ada empat orang WNA di dalam vila. Dua perempuan berdiri, satu laki-laki berdiri, dan satu laki-laki lagi tergeletak di kursi dekat kolam tanpa baju,” ungkap Aiptu Inas.
Tak lama, tiga orang itu meninggalkan vila. Ia juga melihat dua ambulans datang silih berganti, hingga akhirnya sekitar pukul 14.00 Wita jenazah Byron dibawa pergi.
Manajer vila, Irvan Awaludin, mengatakan bahwa selain korban dan Bailey, memang ada dua perempuan WNA lain yang berada di vila malam itu.
Rekaman CCTV menunjukkan pada pukul 10.00 Wita, Bailey dan dua perempuan itu meninggalkan vila. Sehari setelah kejadian, pihak vila bahkan menemukan pakaian perempuan di kamar korban. Barang-barang tersebut dikumpulkan ke dalam satu tas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5361288/original/093151000_1758782558-1000563689.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)