Liputan6.com, Jakarta Demo ribuan pengemudi ojek online (ojol) di markas Brimob Solo berakhir dengan ricuh, Jumat (29/8). Tembakan gas air mata dari polisi menyebabkan para pengemudi ojol berlarian.
Aksi demo tersebut diawali sekira pukul 13.00 WIB, saat massa jalan kaki dari Plaza Manahan menuju markas Brimob yang terletak di sebelah barat kawasan Stadion Manahan Solo.
Setibanya di markas tersebut, sejumlah pengemudi ojol dan polisi serta anggota Brimob melaksanakan salat gaib dan doa bersama untuk Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis milik Brimob di Jakarta.
Setelah melakukan doa bersama, kemudian jumlah demonstran semakin bertambah. Tidak hanya ojol, pelajar dan warga juga ikut turun ke jalan. Mereka kemudian melakukan aksi di depan gerbang markas Brimob.
Sekira pukul 15.00 WIB, suasana semakin memanas ketika para pengemudi ojol meneriakkan kecaman terhadap Brimob yang menyebabkan Affan Kurniawan meninggal. Mereka pun menggoyang-goyang gerbang besi hingga roboh.
Setelah kondisi sempat kondusif, massa kembali berkumpul dan menggelar aksi demo sambil meneriakkan kecaman. Kemudian kondisi semakin memanas, anggota polisi dan Brimob melepaskan tembakan gas air mata ke segala arah.
Tak pelak, ribuan pengemudi ojol yang telah bercampur dengam warga lari pontang-panting meninggalkan lokasi.
Namun tidak berselang lama massa kembali mendatangi depan markas Brimob dan tembakan gas air mata kembali dilesatkan.
Pukul 16.04 WIB, massa membakar water barrier yang terpasang di depan markas Brimob.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332172/original/072220300_1756458750-1000101644.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)