TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria tewas diamuk massa di kawasan Talang Kedondong, Jalan Ujung Landasan, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (15/1/2025).
Peristiwa ini terjadi pada pukul 11.00 WIB dan diduga berawal dari upaya pencurian di sebuah rumah kosong.
Menurut informasi yang diperoleh, pria yang belum teridentifikasi tersebut berusaha masuk ke rumah kosong milik warga bernama Sobirin.
Awalnya ada dua orang yang tidak dikenal berusaha masuk ke dalam rumah salah seorang warga.
“Informasi dari warga almarhum ini sedang berusaha masuk ke rumah kosong milik pak Sobirin. Informasi yang mau masuk ke dalam rumah itu berjumlah dua orang,” ungkap Ketua RT 42, Tedi, saat ditemui di lokasi.
Kedua pelaku kepergok oleh warga, termasuk Mbah Sukar (63) dan seorang anggota TNI yang kebetulan berada di sekitar lokasi.
Setelah ditangkap, pria tersebut melawan dan merebut arit dari salah satu warga yang sedang mengumpulkan rumput.
Ketika memegang arit terjadi pergulatan antara pria tersebut dengan warga hingga menyebabkan dua orang luka termasuk salah satunya anggota TNI.
“Ada perlawanan dari orang ini dan terjadi perebutan, dua orang luka yakni warga sama salah satu anggota TNI. Sekarang sudah dilarikan ke rumah sakit,” katanya.
Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andriyan, menyatakan, pelaku tewas setelah melawan dan melukai dua orang, termasuk seorang anggota TNI.
“Kami sudah cek TKP dan menanyakan kepada saksi-saksi yang mengetahui peristiwa ini,” kata Alex.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk arit, kayu, dan batu yang digunakan dalam peristiwa tersebut.
Pihak kepolisian kini masih mendalami motif terjadinya peristiwa pengeroyokan itu yang berawal dari tertangkapnya pelaku yang diduga hendak mencuri.
“Informasi masyarakat ada percobaan pencurian, ada tiga orang lagi kami interogasi,” katanya.
Dua orang yang terluka akibat serangan pelaku telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kapolsek belum memastikan apakah salah satu dari mereka adalah anggota TNI atau warga sipil.
“Akan kami beritahu lebih lanjut, saat ini kami masih menyelidiki. kita akan cek dulu apakah salah satunya itu personel atau warga sipil,” pungkasnya.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).