Jakarta, CNBC Indonesia – Pemberontak Suriah berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu pagi (8/12/2024). Hal ini menjadi penanda berakhirnya kekuasaan Presiden Bashar Al-Assad.
Pemberontak mengumumkan bahwa mereka berhasil “merebut” dan menduduki ibu kota Damaskus, dan Presiden Assad telah keluar dari Suriah.
“Kami mengumumkan akhir dari era kegelapan dan dimulainya era baru Suriah. Di era baru Suriah, semua orang berdampingan dengan damai, keadilan ditegakkan, dan kebenaran ditetapkan,” bunyi pernyataan pemberontak.
Pemberontak dilaporkan menduduki sejumlah lembaga dan situs strategis, termasuk stasiun radio dan televisi yang dikuasai pemerintah Assad selama ini.
Sementara itu, Presiden Assad dilaporkan telah meninggalkan Suriah menggunakan pesawat dari bandara Damaskus setelah pemberontak sempat mengincarnya dalam operasi khusus.
Lantas bagaimana kronologi pemberontak Suriah menggulingkan pemerintah Bashar Al-Assad dalam waktu kurang dari dua pekan?
1. Serangan Aleppo 27 November 2024
Pada 27 November, para pemberontak melancarkan serangan mendadak terhadap tentara Suriah di Provinsi Aleppo di utara. Hayat Tahrir al-Sham adalah kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Idlib dan beberapa bagian dari provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia
2. Pemberontak Kuasai Aleppo 30 November 2024
Pada Sabtu (30/11/2024) pagi, para pemberontak telah menguasai sebagian besar wilayah kota, menurut sebuah video yang telah diverifikasi oleh CNN dan penduduk di kota tersebut.
Para pejuang pemberontak terlihat di beberapa lokasi penting. Dalam satu video menunjukkan orang-orang bersenjata mengibarkan bendera oposisi dan meneriakkan “Allah Maha Besar” dalam bahasa Arab di alun-alun.
Satu-satunya wilayah yang tidak diduduki adalah bagian timur laut kota, di mana beberapa lingkungan masih berada di bawah kendali pasukan pemerintah dan sekutu milisi Iran.
3. Pemberontak Serbu Kota Hama 3 Desember 2024
Pemberontak Suriah terus mendesak pemerintah Bashar al-Assad dengan kemajuan signifikan di medan perang. Pada Selasa (3/12/2024), mereka berhasil mendekati kota besar Hama, menandai salah satu pergerakan terbesar dalam konflik ini sejak 2020.
Menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dikutip Reuters, kelompok pemberontak telah merebut beberapa desa di utara Hama, termasuk Maar Shahur.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa bala bantuan militer telah tiba untuk mempertahankan kota ini. Namun, seorang sumber pemberontak mengonfirmasi bahwa mereka kini menghadapi pasukan milisi pro-Iran di luar Hama.
4. Pemberontak Rebut Hama 5 Desember 2024
Pemberontak akhirnya berhasil merebut Hama, kota terbesar keempat di Suriah, setelah berhari-hari bertempur dengan pasukan Assad, Kamis (5/12/2024).
5. Pemberontak Rebut Homs 7 Desember 2024
Wilayah berikutnya yang dikuasai pemberontak adalah Homs, Sabtu (7/12/2024). Setelah menguasai wilayah tersebut, pemimpin HTS mengatakan, “Damaskus menanti Anda”.
6. Damaskus Direbut 8 Desember 2024
Puncaknya pemberontak menyerbu dan merebut Ibu Kota Suriah, Damaskus hari ini, Minggu (8/12/2024). Pemberontak pun langsung mengumumkan bahwa rezim pemerintahan Bashar Al-Assad berakhir.
Assad diketahui melarikan diri begitu para pemberontak menguasai Damaskus. Kabarnya dia menghilang setelah naik pesawat dari bandara Damaskus.
Dalam waktu bersamaan, berdasarkan laporan data Flight Radar, pesawat Syrian Air lepas landas dari bandara Damaskus.
Pesawat disebut terbang menuju wilayah pesisir Suriah, benteng sekte Alawite Assad. Namun kemudian berbalik arah dan terbang ke arah berlawan selama beberapa menit.
Kemudian pesawat menghilang tanpa jejak dari radar. Reuters menyatakan tidak bisa memastikan siapa yang ada di dalam pesawat, dikutip Minggu (8/12/2024).
Reuters mengutip dua sumber, menyebutkan Assad mungkin tewas dalam kecelakaan pesawat. Hilangnya pesawat dari radar kemungkinan karena transponder yang dimatikan.
“Namun saya yakin kemungkinan besar pesawat ditembak jatuh,” jelas seorang sumber Suriah.
7. Kedutaan Iran Diserang
Kedutaan Besar Iran di Suriah diserbu oleh kelompok bersenjata yang disinyalir berbeda dengan pemberontak yang menguasai Suriah.
“Dikatakan bahwa kedutaan besar Iran diserbu bersama toko-toko di dekatnya oleh kelompok bersenjata yang berbeda dari kelompok yang sekarang menguasai [sebagian besar] Suriah,” kata TV pemerintah Iran, merujuk pada Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) yang mempelopori kemajuan pemberontak di seluruh Suriah barat, mengutip Reuters, Minggu (8/12/2024).
(mkh/mkh)