Jakarta, CNBC Indonesia – Ibu negara Brasil, Rosangela ‘Janja’ Lula da Silva, tiba-tiba mengumpat miliarder Elon Musk di sebuah acara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Jeneiro, akhir pekan. Ini terekam dalam sebuah video sebagaimana dimuat sebagaimana diberitakan AFP dan BBC.
Bagaimana kronologinya?
Kala itu sebenarnya Janja sedang berbicara di sebuah panel tentang disinformasi. Di mana ia menganjurkan regulasi media sosial yang lebih ketat.
Namun kala ia berbicara, tiba-tiba sebuah suara keras, diduga klakson kapal tiba-tiba mengejutkannya. Hal ini membuatnya spontan berkata “Itu Elon Musk”, kemudian disusul dengan “Saya tidak takut padamu, F**ck You (persetan denganmu) Elon Musk”.
Rekaman kejadian itu pun kemudian viral di media sosial (medsos) X. Perlu diketahui, Musk, selain memiliki bisnis mobil listrik Tesla, juga merupakan pemilik X.
Ini pun menimbulkan reaksi sekutu pemenang pemilu presiden Amerika Serikat (AS) 5 November, Donald Trump, tersebut. Ia balik memberikan resposn menohok ke Janja.
“Mereka akan kalah dalam pemilihan berikutnya,” ujar Musk di akunnya.
Insiden ini menyoroti perdebatan yang sengit soal misinformasi di medsos Brasil. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kerap mengkritik platform Musk atas kebijakannya mengenai masalah ini.
“Kita tidak dapat membiarkan platform mana pun merusak demokrasi dan hak-hak warga negara kita,” ujarnya.
Sementara itu, pernyataa Janja memicu reaksi dari tokoh oposisi Brasil, termasuk mantan Presiden Jair Bolsonaro. Ia memperingatkan bagaimana komentarnya dapat menyebabkan masalah diplomatik bagi pemerintahan saat ini.
“Kita sekarang punya masalah diplomatik lain,” tulisnya.
Musk sendiri merupakan “teman” Bolsonaro, yang mengisyaratkan niat untuk mencalonkan diri di pemilu Brasil 2026. Meskipun, ia telah didiskualifikasi dan dinyatakan beralah karena mendeskreditkan sistem pemilihan negara itu.
Perlu diketahui X sempat dilarang di Brasil 30 Agustus. Namun kembali dipulihkan Oktober lalu.
Brasil sendiri kini menjadi tuan rumah KTT G20. Konferensi itu berlangsung Senin dan Selasa di Rio de Janeiro.
(sef/sef)