Kronologi Bayi di Jakbar Meninggal lalu Ditinggal Orangtua di RS karena Masalah Biaya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Orangtua meninggalkan bayi laki-laki berinisial MS (5 bulan) yang meninggal di rumah sakit kawasan Grogol Petamburan diduga karena tidak punya biaya pengobatan, Sabtu (28/12/2024).
Kanit Reskrim Polsek Petamburan AKP Aprino Tamara menjelaskan, peristiwa bermula saat MS diantarkan orangtua dan tetangga ke rumah sakit di Grogol Petamburan sekitar pukul 02.59 WIB.
“Karena yang bersangkutan (orangtua) tidak mempunyai kendaraan dan juga tidak punya handphone,” ujar Aprino saat dihubungi, Senin (30/12/2024).
Usai MS masuk ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) karena penyakitnya, orangtua korban langsung mengurus administrasi dengan berupaya mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sementara, pihak rumah sakit mengambil tindakan medis terhadap korban.
“Ternyata tidak diterima BPJS tersebut, yang artinya dia harus membayar di situ,” kata Aprino.
Oleh karena itu, orangtua menyampaikan kepada pihak rumah sakit bahwa dia berusaha mencari pinjaman untuk biaya pengobatan dan perawatan.
“Ketika jam 04.00 WIB atau 04.30 WIB kalau enggak salah, bayi tersebut meninggal. Selanjutnya diberitahu kepada orangtuanya tadi,” ucap dia.
“Selanjutnya orangtua tersebut bilang, ‘ya saya mau mengurus ke depan’. Maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayarlah, untuk membawa jenazahnya,” lanjutnya.
Ketika itu, suasana IGD tengah ramai kedatangan pasien sehingga perawat tidak terlalu memperhatikan orangtua korban.
Saat pukul 06.00 WIB, orangtua tak kunjung datang. Dengan begitu, pihak rumah sakit mencari keberadaan yang bersangkutan.
“Dia sudah daftar dengan sebuah nomor yang tercantum. Nomor tersebut dihubungi sama pihak rumah sakit, yang ternyata nomor tersebut adalah nomor dari tetangga yang mengantar dia tadi,” ungkap Aprino.
Lantas, pihak rumah sakit mempertanyakan keberadaan orangtua korban. Hanya saja, tetangga justru juga tengah mencari keberadaan orangtua korban.
“Disamperin rumahnya kontrakan itu (sama tetangga), ‘enggak ada, Pak. Sudah bersih’ katanya gitu. Nah, kami (Polsek Grogol Petamburan) baru mendapat info sekitar pukul 14.00 WIB,” ungkap Aprino.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak kepolisian dan rumah sakit menghampiri rumah kontrakan orangtua korban di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ternyata memang benar sudah kosong.
“Sampai saat ini, kami belum tahu fisik orangnya seperti apa, juga kami masih berupaya mencari yang bersangkutan,” tegas dia.
Sejauh ini, polisi belum menemukan identitas orangtua korban. Sebab, yang bersangkutan saat mendaftar diri ke rumah sakit hanya menyebutkan nama tanpa menyertakan kartu tanda penduduk (KTP).
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tetangga, orangtua korban merupakan sosok yang jarang berinteraksi. Terlebih, ia baru dua bulan terakhir tinggal di rumah kontrakan tersebut.
“Karena mungkin sudah kepepet (interaksi), karena anaknya sudah benar-benar parah kemarin kondisinya itu. Kata perawat, sudah kejang-kejang, panas juga sangat tinggi,” ungkap Aprino.
“Sempat juga itu, katanya matanya, kulitnya, badannya itu sudah pucat,” tambah dia.
Saat ini, korban telah diantarkan ke RSCM yang selanjutnya diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dimakamkan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.