Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syech Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, membenarkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB atau 01.00 WIB setelah turun hujan yang disertai angin kencang.
“Terdengar suara gemuruh asrama santri, yang ambruk itu atapnya dan bangunan tembok masih kokoh dan utuh,” katanya
Menurutnya, para santri yang menjadi korban langsung di evakuasi ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed, Dua santri yang dirawat di RD Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah,” paparnya
Untuk dua santri yang dirawat di RS Jatimed, salah satunya dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif.
“Betul ada satu santrinyabg meninggal dunia kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok,” pungkasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396296/original/058252400_1761730644-Atap_Pesantren_Syech_Abdul_Qodir_Jaelani_Situbondo_Ambruk.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)