TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Seorang anggota polisi, Aipda FI tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (13/04/2025) dinihari sekitar pukul 01.50 wita.
Berdasarkan informasi TribunnewsSultra.com, kronologi penusukan Aipda FI berawal saat kepolisian mendapat informasi penikaman di salah satu desa dengan terduga pelaku dari desa lainnya.
Kejadian inipun dikabarkan memicu ketegangan antardua desa.
Menerima informasi tersebut, anggota Polsek Ambuau Indah, dan Polsek Sampuabalo, segera menuju perbatasan dua desa.
Petugas juga mengecek rumah orangtua terduga pelaku penikaman namun saat anggota polisi sedang duduk-duduk di teras balkon, seorang OTK tetiba naik tangga langsung menerobos.
Sambil mengayunkan pisau yang mengenai Aipda FI pada bagian lengan kanan dan perut kanan atas.
Selanjutnya, terduga pelaku penikaman melarikan diri dengan melompat dari atas balkon.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat atau Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwito, yang dikonfirmasi mengatakan, penikaman yang membuat anggota polisi tersebut berpulang terjadi saat sedang melaksanakan tugas.
“Tadi malam ada acara joget di Ambuau Indah. Usai acara joget ada ketegangan antara pemuda, hingga terjadi penikaman,” katanya.
“Kemudian, beberapa anggota ini melakukan pencarian dan mengecek rumah terduga pelaku,” jelasnya menambahkan.
Namun saat berada di rumah terduga pelaku, datang orang tidak dikenal menikam Aipda FI.
Akibat penikaman, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, Siontapina.
Korban selanjutnya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Laburunci, Pasarwajo, Buton, tetapi nyawanya tak tertolong.
Aipda FI mengalami pendarahan hebat akibat luka tusuk pada perut dan luka sobek pada lengan kanannya.
Korban dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, selanjutnya dirujuk ke RSUD Paburunci Pasarwajo untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa Aipda FI tak tertolong lagi.
“Jenazah akan dikuburkan malam ini di pemakaman keluarga di Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton,” ujar Suwito.
Pelaku Buron
Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan pelaku penikaman anggotanya masih buron.
“Iya pelakunya masih dilidik (penyelidikan),” ungkapnya melalui pesan seluler, Senin (14/4/2025).
Kata dia, sudah ada informasi awal tentang terduga pelaku dan sedang dilakukan pendalaman oleh Unit Opsnal Polres dan Unit Reskrim Polsek Jajaran.
AKBP Ali menjelaskan Aipda Fajar Iwu (40) ditikam saat mengamankan keributan di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/4/2025) sekira pukul 01.50 Wita.
“Awalnya, Aipda Fajar bersama anggota lainnya mengecek laporan penikaman di Desa Ambuau Togo Lasalimu Selatan yang diduga pelakunya adalah warga Desa Karya Jaya Kecamatan Siotapina,” jelasnya.
Insiden penikaman ini juga memicu adanya ketegangan antarpemuda di dua desa tersebut.
Kemudian anggota Polsek Ambuau Indah dan Polsek Sampuabalo menuju ke perbatasan antardesa untuk mengecek rumah orangtua terduga pelaku penikaman di Desa Karya Jaya.
Lalu saat Aipda Fajar bersama anggota lainnya sedang duduk di balkon rumah orangtua terduga pelaku, tetiba satu orang tak dikenal mengayunkan pisau dan mengenai tangan dan perut korban.
“Satu OTK naik tangga langsung menerobos tempat anggota sedang duduk sambil mengayunkan pisau/badik kira-kira panjang 30 cm dan mengenai salah satu anggota yakni Aipda Fajar Iwu,” ungkap AKBP Ali.
Selanjutnya, terduga pelaku melarikan diri dengan cara melompat dari balkon usai menikam Aipda Fajar Iwu.
Sementara itu, korban mengalami luka sobek di lengan dan perut sebelah kanan.
Aipda Fajar sempat dirawat di RSUD Pasarwajo, tapi kondisinya semakin menurun dan dinyatakan meninggal. (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono/La Ode Ahlun Wahid/La Ode Ari)