TRIBUNNEWS.COM, KUNINGAN – Seorang ibu bernama Idah (59) dibunuh anak kandungnya sendiri.
Pembunuhan melibatkan warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Korban ditemukan tergeletak di tempat kejadian dan tampak mengalami luka-luka.
Sementara pelaku pembunuhan alias anak korban yang tinggal di alamat sama.
Menurut Babinsa Desa Cipakem, Sertu Deri, dugaan pembunuhan ini diketahui warga sejak pukul 05.00 WIB kemarin.
“Warga setempat mendengar suara keributan dari dalam rumah korban. Hingga sejumlah warga mendatangi lokasi dan menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa, berlumuran darah dengan posisi telungkup,” kata Sersan Satu Deri mewakili Danramil Maleber Kapten Inf Mifta W saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Sertu Deri menyebut di sekitar jasad korban terdapat sebuah ulekan atau pasang cobek.
“Tadi di dekat korban saya lihat ada ulekan yang biasa buat bikin sambal cobek,” katanya.
Pelaku Diamankan
Deri mengaku bahwa pelaku yang merupakan anak korban berhasil diamankan sekitar pukul 06.00 WIB ke Balai Desa oleh aparat desa setempat bersama warga, dengan pendampingan Forkopimcam Maleber.
“Pelaku tadi langsung kami amankan dan diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan atau ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” ujarnya.
Selang berapa menit kemudian, Deri menambahkan sejumlah anggota Tim INAFIS Polres Kuningan yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jasad korban.
“Saat ini, motif pembunuhan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Polres Kuningan,” kata Sertu Deri.
Sejak Lahir
“Terduga pelaku perampas nyawa seorang ibu, memang anak korban sendiri. Kemudian, sejak lahir memang sudah mengalami kelainan mental,” kata Armansyah, Sekretaris Desa Cipakem saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (16/12/2024).
Sosok terduga sebelum melakukan tindakan konyol hingga menimbulkan korban jiwa.
“Kondisi psikisnya mengalami keterbelakangan mental sejak lahir. Terus melihat keseharian terjadi yang diakibatkan terduga pelaku, dikenal kasar berprilaku,” katanya.
“Kalau dari prilaku kasar yang terlihat dari sosok terduga pelaku, itu sering terjadi pada kalangan anak. Cuma tidak sampai heboh seperti menghilangnya nyawa korban seperti sekarang,” katanya.
“Berbagai upaya pemulihan kesehatan jiwa terus dilakukan. Jadi, pelaku ini pernah mengikuti perawatan kejiwaan di rumah sakit Plumbon dan terakhir sempat di rawat di rumah sakit Aria Kamuning di Kuningan,” katanya.
Peristiwa pembunuhan yang terjadi di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, hingga kini masih dilakukan pendalaman oleh pihak kepolisian.
“Untuk sementara waktu kami masih melakukan pendalaman, apa motif terduga menghilangkan nyawa korban,” kata Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Polisi pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Saat mendatangi lokasi, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi tergeletak. Kemudian, ditemukan pisau dan ulekan,” kata Putu.
Hasil pemeriksaan terhadap jasad korban yang diketahui bersimbah darah, terdapat sejumlah luka di beberapa bagian tubuh korban.
“Dari hasil pemeriksaan Tim INAFIS dan petugas medis, di jasad korban ditemukan luka sayatan di jari tangan dan luka sayatan di pergelangan kaki korban serta di bagian kepala,” katanya.
“Jasad korban kini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi,” katanya.
Sementara untuk terduga pelaku yang merupakan anak korban, polisi sudah mengamankannya.
“Sudah kami amankan dan belum bisa dimintai keterangan.”
“Karena, pelaku diketahui sedang melakukan masa pemulihan kesehatan,” kata Putu seraya menambahkan korban bisa dijerat dengan hukuman penjara 15 tahun atau hukuman mati.
Dengar Suara Keributan
Menurut Babinsa Desa Cipakem, Sertu Deri, dugaan pembunuhan ini diketahui warga sejak pukul 05.00 WIB.
“Warga setempat mendengar suara keributan dari dalam rumah korban.”
“Hingga sejumlah warga mendatangi lokasi dan menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa, berlumuran darah dengan posisi telungkup,” kata Sersan Satu Deri mewakili Danramil Maleber Kapten Inf Mifta W saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Sertu Deri menyebut di sekitar jasad korban terdapat sebuah ulekan atau pasang cobek.
“Tadi di dekat korban saya lihat ada ulekan yang biasa buat bikin sambal cobek,” katanya.
Deri mengaku bahwa pelaku yang merupakan anak korban berhasil diamankan sekitar pukul 06.00 WIB ke Balai Desa oleh aparat desa setempat bersama warga, dengan pendampingan Forkopimcam Maleber.
“Pelaku tadi langsung kami amankan dan diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan atau ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa),” ujarnya.
Selang berapa menit kemudian, Deri menambahkan, sejumlah anggota Tim INAFIS Polres Kuningan yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap jasad korban.
“Saat ini, motif pembunuhan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Polres Kuningan,” kata Sertu Deri.