Pukul 14.00, Liputan6.com bersama awak media lain telah mencoba menghubungi Ketua Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda, untuk menanyakan perihal pertemuan tersebut, tetapi hingga petang ini belum ada respon.
Sebelumnya, pihak yayasan sempat memberikan tanggapan terkait masalah yang terjadi di Universitas Bandung. Ketua Umum YBA, Uce Karna Suganda, mengatakan, akan menyelesaikan masalah upah pegawai dan mempertahankan Fakultas Kesehatan dan Teknik agar tidak tutup.
Universitas Bandung merupakan penggabungan dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bandung dengan Politeknik Kesehatan (POLTEKKES) YBA Bandung. Di sana hanya ada dua fakultas. Pertama, Fakultas Administrasi Bisnis yang berlokasi di Kampus 2, Jalan Muararajeun Lama No. 51, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung). Kedua, Fakultas Kesehatan dan Teknik berlokasi di Kampus 1 daerah Cipagalo.
Pihak yayasan diaku bukan tidak melakukan usaha pembenahan. Dia menjelaskan, saat ini ada beberapa langkah yang dilakukan untuk membayar upah pegawai. Salah satunya adalah dengan menjual aset bangunan Kampus 1 yang berlokasi di Jalan Cipagalo Girang No 24, Margasari, Kota Bandung.
“Tapi belum ada yang nawar. Kalau itu laku sudah beres semuanya,” katanya saat dihubungi, Senin, 30 Desember 2024 lalu.
Uce mengklaim tengah terjadi krisis keuangan pasca kasus korupsi dana PIP hingga ditutupnya satu dari total dua fakultas di Universitas Bandung. “Bayangkan 2.000 mahasiswa hilang, pendapatan dari mahasiswa tidak ada”. Sementara, di Fakultas Kesehatan Teknik, katanya, hanya tersisa sekitar 300 mahasiswa. Pendapatan dari fakultas itu diaku tidak cukup membayar upah pegawai.
Solusi lain yang bakal ditempuh ialah membuka prodi baru dan menjaring investasi. Uce menegaskan, pihak yayasan akan berupaya mempertahankan kampus Universitas Bandung supaya tidak tutup.
“Makanya saya balikan, ada tidak pemasukan, kan tidak ada? Nah, untuk mengatasi itu kita kerjasama, kita rencananya akan bangun prodi baru sehingga bisa menerima mahasiswa baru lagi. Semoga Januari ini, kalau mahasiswa sudah masuk, target dari tim kita sih 1000-an dulu. Di samping itu, kita mencari investasi, semoga bisa kerjasama, bisa stabil lagi, bisa membayar gaji,” katanya.
Liputan6.com telah menayangkan pemberitaan masalah gaji dan terhambatnya perkuliahan mahasiswa di Univeristas Bandung, antara lain dalam artikel berujudul Gundah Gulana Mahasiswa Universitas Bandung: Rugi Waktu dan Biaya, Hak Pendidikan Dipertaruhkan dan Puluhan Pegawai Universitas Bandung Belum Digaji Selama 6 Bulan, Buntut Korupsi Program Indonesia Pintar?