Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kriminolog Duga Pensiunan Brigjen TNI Dalam Kondisi Kalut Sebelum Mobil Tercebur ke Laut Marunda – Halaman all

Kriminolog Duga Pensiunan Brigjen TNI Dalam Kondisi Kalut Sebelum Mobil Tercebur ke Laut Marunda – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kematian pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan masih menyisakan teka-teki apakah dibunuh atau bunuh diri.

Kasus tersebut saat ini masih diselidiki pihak kepolisian.

Terakhir pemeriksaan fisik dan olah tempat kejadian perkara (TKP) tak ditemukan tanda kecelakaan lalu lintas.

Tetapi, mobil Toyota Vios yang dikendarai Hendrawan Ostevan sebelum jatuh ke laut melaju hanya dengan tiga ban.

Hal itu mengindikasikan sesuatu janggal.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai hal itu sangat aneh.

“Menurut saya itu mencerminkan kondisi galau, bingung, bahkan kalut dari yang bersangkutan masa nggak ngerasa kalau ban bermasalah,” kata Adrianus dikutip, Minggu (26/1/2025).

Kata dia, temuan tersebut mengindikasikan korban sedang berupaya lari dari masalah.

Menurutnya, patut dipertanyakan ketika seseorang ke ujung dermaga pada dini hari dan berujung masuk ke laut.

“Bunuh diri mungkin karena yang bersangkutan tertekan. Tidak semua orang tahu dermaga lho. Dan juga yang bersangkutan datang ke sana dini hari, jam yang hanya sedikit orang berani pergi kesana,” imbuhnya.

Namun demikian, Adrianus enggan berspekulasi penyebab korban selaku mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut mengakhiri hidup.

Sebelumnya, polisi menyampaikan fakta terbaru mengenai kasus tewasnya Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan yang ditemukan mengambang di Dermaga Marunda, Marunda Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan mobil Toyota Vios yang dikendarai korban melintas di Jalan Gunung Sahari tanpa ban bagian depan kanan.

Hal itu berdasarkan pemantauan dari penyidik atau analisa CCTV.

“Itu faktanya di Gunung Sahari penyidik memperoleh fakta dari rekaman CCTV,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).

Tim penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Puslabfor Bareskrim Polri juga sudah melakukan olah TKP lanjutan dan melakukan pemeriksaan fisik.

Diperkirakan kecepatan mobil sesaat sebelum jatuh ke laut yakni 35 kilometer per jam.

Analisa kecepatan itu didapatkan dari membandingkan antara jarak dan waktu pada rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Pengambilan titik koordinat untuk pengecekan cuaca, kecepatan angin, dan kelembapan pada saat kejadian dengan menggunakan satelit.

Kemudian pemeriksaan umum kendaraan untuk jejak/tols mark pada bumper depan dan belakang, 4 roda, 4 pintu, kaca depan, kaca kanan depan, hand break, persneling, dan stir mobil.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebelum mobil jatuh ke laut,” ungkap Ade.

Dia menyampaikan proses pendalaman saat ini masih terus berlangsung dilakukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Puslabfor.

“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai ahli. Fakta itu didapatkan selanjutnya dilakukan pendalaman,” imbuhnya.

Sebelumnya, mobil Toyota Vios yang dikendarai Hendrawan Ostevan ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah di Dermaga Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025) pagi.

Mobil tersebut dievakuasi dari dasar laut dengan kondisi rusak, bumper depan rusak, kaca depan pecah, satu ban hilang serta penuh lumpur.

Rekaman CCTV di lokasi menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobilnya.

Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. 

Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda. 

Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut.

Merangkum Semua Peristiwa