Kreasi Kostum hingga Barongan Meriahkan Kirab HUT ke-59 Kabupaten Batang

Kreasi Kostum hingga Barongan Meriahkan Kirab HUT ke-59 Kabupaten Batang

TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Pendopo Bupati Batang pada Minggu (27/4/2025) pagi ini dipenuhi ribuan warga yang antusias menyaksikan kirab budaya dalam rangka HUT ke-59 Kabupaten Batang. 

Sejak pagi hari, antusiasme masyarakat sudah terasa.

Riuh suara langkah kaki bercampur dentuman Korps Musik Gita Abdi Praja mengawali prosesi kirab. 

Panji-panji kebesaran berkibar gagah, diiringi pasukan kehormatan yang dipimpin Ki Suba Manggala.  

Tak kalah berwibawa, Bupati Batang M Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono melintasi jalur kirab dengan kereta kencana, didampingi jajaran Forkompimda.

Pawai megah yang dimulai pukul 10.30 ini menghadirkan berbagai elemen budaya dari kreasi kostum, kesenian daerah barongan, dan kekayaan alam daerah, termasuk pasukan pusaka, gunungan hasil bumi, serta iringan musik tradisional.

Acara dibuka doa oleh KH Zaenal Muttaqin, mengiringi perjalanan kirab yang dipimpin oleh Ki Suba Manggala.

Salah satu momentum paling dinantikan adalah serah terima pusaka Tombak Kiai Abirawa yang melambangkan pelestarian tradisi turun-temurun.

Saat prosesi kirab mencapai puncaknya, sorak-sorai masyarakat semakin membahana.

Bupati dan Wakil Bupati Batang melakukan “Tradisi Sawur”, ritual berbagi keberkahan dengan menyebarkan uang koin pecahan ke tengah kerumunan.  

Warga dengan semangat berebut, tak hanya karena nominal yang disebar, tetapi lebih karena makna yang terkandung dalam tradisi ini sebagai bentuk kebahagiaan dan simbol tolak bala.  

Pada kirab HUT ke-59 Kabupaten Batang ini bertema “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Batang yang Sejahtera, Berdaya Saing, dan Berbudaya”.

Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo menjelaskan, kirab kali ini melibatkan beragam elemen masyarakat. 

“Pasukan kirab terdiri dari berbagai elemen, termasuk pasukan pusaka Tombak Kiai Abirawa, Kiai Payung Tunggul Naga, dan 11 pusaka lainnya,” ujarnya, Minggu (27/4/2025).

Selain itu, tampak pula barisan abdi negara, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kelompok pembawa Tosan Aji, siswa sekolah, hingga perwakilan dari 15 kecamatan yang masing-masing membawa gunungan hasil bumi.

Salah satu momentum sakral dalam kirab ini adalah upacara serah terima pusaka Tombak Kiai Abirawa. 

Sesepuh adat, R Susanto dengan khidmat menyerahkan pusaka tersebut kepada Bupati Batang, yang kemudian diteruskan kepada penanggung jawab kirab. 

Prosesi ini melambangkan pelestarian nilai-nilai luhur budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

“Konsep kirab tahun ini hampir sama dengan tahun lalu, hanya saja tahun ini dilaksanakan pagi hari,” ungkap Bambang Suryantoro Sudibyo. 

Pada kirab ini, jumlah gunungan hasil bumi bertambah menjadi 18, dari yang sebelumnya 17.

“Bertambahnya gunungan ini karena semakin bertambahnya peminatnya yang isinya sayuran hasil bumi dan buah-buahan masyarakat Batang,” imbuhnya.

Antusiasme peserta kirab tahun ini juga terlihat lebih tinggi dengan berbagai inovasi yang ditampilkan. 

“Kalau melihat peserta sepertinya tahun ini lebih menarik dari tahun sebelumnya, karena banyak sekali inovasi dari para peserta,” ujarnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pemilihan waktu pelaksanaan pada tahun ini dilakukan pada pagi hari dan bertepatan dengan car free day, yang mana diharapkan dapat menarik lebih banyak penonton. 

Tercatat, 91 peserta dari OPD dan sekolah, dengan jumlah sekira 5.000 orang turut memeriahkan kirab ini.

Rp10 juta uang koin pecahan Rp1.000 disebar ke tengah-tengah kerumunan warga. 

“Sawur sebagai wujud kebahagiaan Bupati kepada masyarakat atau bagi-bagi rezeki yang juga dipercaya untuk tolak bala,” pungkasnya. (*)