Korban Ungkap Mahasiswa Undip Pengedit Video Cabul Tak Pernah Minta Maaf Langsung
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Salah satu korban pelecehan berbasis digital yang dilakukan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip), Chiko Radityatama Agung Putra, mengaku kecewa karena pelaku tak menunjukkan rasa bersalah meski sudah dilabrak langsung oleh para korban.
Korban berinisial FA (18) menceritakan, ia bersama sejumlah teman dan ayah salah satu korban mendatangi rumah Chiko pada Selasa (7/10/2025) setelah mendapat bukti kuat bahwa dialah pelaku yang mengunggah foto-foto cabul hasil manipulasi deepfake AI menggunakan wajah para siswi dan alumni SMAN 11 Semarang.
Dia dan teman-temannya sama sekali tak menyangka Chiko yang dikenal polos dan tidak nakal saat SMA ternyata melakukan kejahatan digital yang menimbulkan trauma bagi banyak korban.
FA bahkan mendapati foto yang menjadi bahan editan AI bagi Chiko tidak hanya hasil fotonya sendiri tapi juga dari screenshoot postingan milik akun-akun media sosial teman Chiko di Instagram.
“Kami akhirnya datangi rumahnya. Awalnya dia nggak mau ngaku, tapi setelah kami tunjukkan bukti-buktinya, dia akhirnya mengaku. Katanya cuma ‘gabut dan penasaran sama AI’,” tutur FA saat dihubungi, Rabu (22/10/2025).
Namun, FA mengaku kecewa karena pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. Saat diminta membuat klarifikasi yang diunggah di akun resmi SMAN 11 Semarang pun Chiko tak menyampaikan permintaan maaf secara tulus dan hanya membaca teks.
“Dia nggak pernah minta maaf langsung. Saat kami datang pun, dia masih bisa senyum-senyum. Waktu klarifikasi di video Instagram sekolah juga cuma baca teks, seperti nggak merasa bersalah,” ujarnya.
Saat mendatangi rumah Chiko, para korban juga menemukan ratusan foto dan video tak senonoh tersimpan di akun Google Drive milik pelaku.
Bahkan guru sekolah yang mengajar di depan kelas juga difoto secara diam-diam dan menjadi sasaran tindakan kejahatan Chiko.
“Di Google Drive-nya itu ternyata sudah banyak foto anak-anak FH Undip yang dipaparazi sama dia. Jadi dia nggak berhenti pas SMA aja, sampai kuliah pun dia masih kayak gitu,” kata FA.
Para korban kemudian meminta agar foto-foto itu dihapus dan akun X (Twitter) yang digunakan pelaku ditutup.
Namun korban tidak akan berhenti pada permintaan maaf atau penghapusan akun semata karena mereka Tengah menyiapkan langkah hukum dengan bantuan advokat yang merupakan alumni SMAN 11 Semarang yang juga lulusan FH Undip.
“Kemudian pada tanggal 8 atau 9 sudah dikonfirmasi kalau akun X tersebut itu sudah hilang. Artinya kan sudah dihapus oleh pihak yang bersangkutan. Harapan kami, Chiko bisa dipenjara dan dikeluarkan dari Undip secara tidak terhormat. Jangan sampai dia kuliah lagi di tempat lain dan mengulangi perbuatannya,” tegas FA.
Korban terdiri atas siswi aktif dan alumni SMA 11 Semarang, serta beberapa siswi dari sekolah lain. Sementara pelaku, Chiko Radityatama Agung Putra, merupakan alumni SMAN 11 Semarang yang kini menjadi mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.
Jucka mengungkap masih banyak korban yang belum berani melapor. Namun timnya akan mengawal kasus ini agar korban mendapat keadilan dan pelaku dihukum.
“Rentang usia korban antara 16 sampai 18 tahun. Kami yakin jumlahnya lebih banyak karena banyak korban yang belum berani speak up. Ada yang fotonya diedit, ada juga yang videonya dimanipulasi dengan tubuh orang lain,” tutur Jucka saat konferensi pers, Rabu (22/10/2025).
Dia mengatakan, kasus ini bermula saat perbuatan Chiko menjadi sorotan publik setelah menyebarkan video deepfake AI melalui akun media sosial X (Twitter) milik yang menampilkan wajah guru dan teman-teman sekolahnya diedit menjadi video perempuan tanpa busana.
Aksi ini memicu kecaman dari para korban, termasuk guru perempuan dan sesama alumni SMAN 11 Semarang. Lalu Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Tengah pada 15 Oktober 2025 mendapati kasus itu saat patrol siber dan memanggil sejumlah korban.
Chiko pun sempat meminta maaf lewat video yang diposting akun Instagram SMAN 11 Semarang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Korban Ungkap Mahasiswa Undip Pengedit Video Cabul Tak Pernah Minta Maaf Langsung Regional 23 Oktober 2025
/data/photo/2025/06/26/685d6526a4c30.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)