Kopi excelsa Sumedang bersaing di kancah global

Kopi excelsa Sumedang bersaing di kancah global

Jakarta (ANTARA) – Pahit atau sepat itulah rasa kopi bagi orang awam. Bagi mereka, tidak ada bedanya antara kopi robusta, arabika, liberika, maupun excelsa. Bahkan kopi sachet pun sama rasanya.

Bagi orang awam, mereka mungkin hanya tahu kopi sachet dan biji kopi, untuk nama dan jenisnya pun dipastikan tidak tahu.

Dari penuturan para pecintanya, kopi memiliki berbagai rasa ada yang pahit, sepet, manis, bahkan ada pula perpaduan rasa, seperti nangka, durian, dan buah lainnya.

Rasa-rasa itu tak perlu dibahas panjang kali lebar, karena para pecintanya memiliki referensi rasa yang berbeda-beda tergantung sudut pandang penikmatnya.

Selama ini biji kopi yang masyhur atau terkenal yaitu robusta dan arabika. Kedua nama itu tersohor di mana-mana berbeda dengan kopi excelsa yang belum familiar di telinga.

Kopi excelsa Sumedang

Kopi excelsa Sumedang awalnya tidak memilik nilai ekonomi, karena satu kilogram ceri kopi hanya dihargai Rp3 ribu, berbeda dengan ceri kopi robusta maupun arabika yang rerata di atas Rp15 ribu per kilogram.

Pekerja saat sortir manual kopi excelsa di Sumedang, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Khaerul Izan

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.