Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo Regional 19 Juni 2025

Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Juni 2025

Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo
Tim Redaksi
PURWOKERTO, KOMPAS.com
– Koperasi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kota yang terletak di sisi selatan Gunung Slamet ini dikenal sebagai tempat kelahiran koperasi pertama di Indonesia pada tahun 1897.
Hal ini terungkap dalam Talkshow Tribute to Margono dengan tema “Menyambut Koperasi Desa Merah Putih di Banyumas Raya dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan” yang berlangsung di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Purwokerto
pada Kamis (19/6/2025).
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menegaskan pentingnya Banyumas dalam sejarah koperasi.
“Banyumas itu tempat yang istimewa dan bersejarah, karena tempat lahirnya koperasi yang pertama dan tempat lahirnya Pak
Margono Djojohadikusumo
,” ujarnya.
Margono Djojohadikusumo, yang merupakan kakek Presiden Prabowo Subianto, dikenal sebagai peletak fondasi sistem ekonomi Pancasila di Indonesia serta salah satu tokoh perumus pembangunan semesta berencana.
“Beliau merupakan peletak fondasi sistem ekonomi Pancasila dan juga salah satu tokoh perumus tentang pembangunan semesta berencana yang di dalamnya meletakkan dasar-dasar dan cara mengimplementasi pembangunan perdesaan melalui koperasi dan pembangunan sistem keuangan yang sifatnya inklusif,” tambah Ferry.
Pemikiran Margono Djojohadikusumo dilanjutkan oleh putranya, Sumitro Joyohadikusumo, yang merupakan salah satu pendiri Induk Koperasi Pegawai Negeri.
Ferry melanjutkan, Presiden Prabowo Subianto berupaya menghidupkan kembali koperasi untuk mengejar ketertinggalan di wilayah perdesaan, mengingat perkembangan koperasi saat ini tertinggal jauh dibandingkan dengan sektor swasta maupun BUMN.
“Di sinilah benang merah antara pemikiran Margono Joyohadikusumo, Prof Sumitro, dan Presiden Prabowo,” kata Ferry.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah memasuki tahap finalisasi proses administrasi, yang direncanakan akan diluncurkan pada 12 Juli mendatang.
“Presiden Prabowo ingin koperasi menjadi solusi nyata di desa, untuk mengurangi kemiskinan, menghapus praktik rentenir, menyediakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” jelasnya.
Rektor Unsoed, PAkhmad Sodiq, menambahkan bahwa sejarah koperasi di Indonesia tercatat dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Margono Djojohadikusumo.
“Mengenai Purwokerto, ada satu jurnal industri dan pertanian, di sana dimunculkan pada 1897 dibentuk Koperasi Bantuan dan Simpanan, kemudian diubah menjadi Koperasi Bantuan Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto,” ungkap Sodiq.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.