Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Koperasi Desa Merah Putih bakal tumbuh dari Sumbar

Koperasi Desa Merah Putih bakal tumbuh dari Sumbar

Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

Senator: Koperasi Desa Merah Putih bakal tumbuh dari Sumbar
Dalam Negeri   
Editor: Sigit Kurniawan   
Kamis, 20 Maret 2025 – 16:27 WIB

Elshinta.com – Senator RI, Sumatera Barat Irman Gusman berpendapat, struktur perekonomian Indonesia dinilai akan terjadi perubahan besar apabila entrepreneurial spirit dikembangkan, kelas menengah diperluas, koperasi diutamakan dan UMKM diberdayakan.   

Irman Gusman saat menjadi keynote speaker pada acara Seminar Ekonomi dan Koperasi di Istana Bung Hatta, Bukittinggi mengatakan, kelompok usaha besar hanya perlu beroperasi di sektor industri untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi di semua daerah.

Ia menyebutkan, selama ini UMKM dan koperasi tidak memiliki akses pasar dan pendanaan yang memadai, karena tidak berskala, sehingga tidak pula punya akses ke perbankan. Padahal, pemberdayaan koperasi sebagai badan usaha milik rakyat akan menumbuhkembangkan potensi ekonomi di semua daerah untuk menciptakan pemerataan secara berkelanjutan.

“Konsep ekonomi kerakyatan seperti itu juga yang diadvokasi oleh Bung Hatta sebaga Bapak Koperasi Indonesia, bahwa dengan koperasi, maka banyak warga masyaraka dapat terlibat untuk membangun perekonomian dari bawah,” sebut Irman Gusman seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (20/3).  

Lebih lanjut Irman Gusman mengatakan, Seminar Ekonomi dan Koperasi dengan tema Menyambut Gagasan Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah awal untuk mendirikan Koperasi di nagari (desa) di Sumbar. Sebelum adanya program Koperasi Unit Desa (KUD) di masa Orde Baru, di Sumbar pernah dikembangkan program Lumbung Pitih (uang) Nagari (LPN) sebagai bentuk implementasi ekonomi kekeluargaan sebagaimana dimaksud Pasal 33 UUD 1945. 

Setelah Reformasi, di Sumbar juga pernah dilaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa (nagari) melalui program Kredit Mikro Nagari (KMN), Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA), dan pendirian BMT (Baitul Mal Wattamwil) hingga ke nagari-nagari seperti di Kabupaten Agam. 

Namun sejauh ini, berbagai program ekonomi kerakyatan tersebut masih belum berhasil mencapai maksud dan tujuannya sebagai pusat kegiatan ekonomi pedesaan atau nagari. 

Maka, untuk mendorong latar belakang dan pengalaman masa lalu tersebut perlu dijadikan titik tolak untuk merumuskan dalam menyusun dan merumuskan Langkah-langkah ke depan untuk mengimplementasikan gagasan Koperasi Merah Putih yang sudah ditetapkan sebagai kebijakan strategis nasional. 

Sumber : Radio Elshinta

Merangkum Semua Peristiwa