Kopdes Merah Putih Meluncur 12 Juli, 140 Desa Berebut Jadi Tuan Rumah

Kopdes Merah Putih Meluncur 12 Juli, 140 Desa Berebut Jadi Tuan Rumah

Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah tengah bersiap menggelar peluncuran nasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Menariknya, sebanyak 140 desa dan kelurahan dari berbagai daerah berebut mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah acara peluncuran tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Kopdes Merah Putih Zulkifli Hasan seusai memimpin rapat koordinasi terbatas di Jakarta, Jumat (13/6/2025). Zulhas mengatakan, peluncuran ini akan digelar serentak di empat wilayah Indonesia, dengan melibatkan desa-desa percontohan.

“Sudah banyak sekali yang mengajukan mock up. Sampai hari ini ada 140 desa atau kelurahan,” kata Zulhas di kantor Kemenko Pangan.

Zulhas menyebutkan meski beberapa Kopdes sudah beroperasi lebih dahulu di sejumlah desa, pemerintah tetap akan menggelar peluncuran resmi. Hal itu dilakukan untuk menandakan target besar pendirian 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia.

“Hari ini pun sudah ada yang jalan, tetapi peluncuran resminya tetap kita gelar 12 Juli, agar semua sudah siap secara legal dan administratif,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, pemerintah akan memutuskan empat lokasi utama peluncuran di berbagai wilayah Indonesia. Rencananya, Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan hadir secara simbolis dalam acara besar ini.

Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono menegaskan, dari 140 desa yang mendaftar, akan dipilih beberapa lokasi terbaik untuk dijadikan percontohan nasional saat peluncuran Kopdes Merah Putih.

“Kami sedang seleksi. Desa-desa itu sudah diusulkan lewat bupati dan wali kota. Nantinya yang terpilih akan menjadi lokasi peluncuran yang dihadiri presiden,” ujar Ferry.

Program Kopdes Merah Putih digagas untuk menjadi solusi strategis akses ekonomi masyarakat desa. Beberapa di antaranya mulai dari distribusi pupuk bersubsidi hingga pendanaan murah bagi UMKM, serta menekan peran tengkulak dan rentenir di tingkat akar rumput.