Kontributor Kompas TV Diancam Preman Saat Liputan Dugaan Pemerasan di Lampung Selatan

Kontributor Kompas TV Diancam Preman Saat Liputan Dugaan Pemerasan di Lampung Selatan

Peristiwa bermula ketika Teuku tiba di Dusun Lebung Uning, lokasi sengketa lahan yang diduga disertai praktik pemerasan oleh sekelompok orang terhadap warga pemilik tanah.

Tanpa basa-basi, 8 hingga 9 orang mendatangi Teuku dan menanyai apakah ia membuat pemberitaan terkait kasus tersebut di salah satu media online.

Meski sudah menjelaskan bahwa dirinya bekerja untuk Kompas TV, para pelaku tetap mengintimidasi dan mendesak Teuku agar menghentikan peliputan.

“Salah seorang berinisial B mengancam saya dengan berkata, ‘Saya tujah kamu,’ sambil memperagakan gerakan mengambil benda dari pinggang sebelah kiri,” tuturnya.

Aksi itu berlangsung di halaman rumah warga dan disaksikan sejumlah saksi. Teuku sempat diminta pindah lokasi untuk “berbicara baik-baik”, namun ia menolak karena merasa keselamatannya tak terjamin.

Dia mengaku mengalami syok berat atas insiden tersebut. Laporan resminya telah tercatat dengan nomor LP/B/501/XI/2025/SPKT/Polres Lampung Selatan/Polda Lampung.

“Kejadian ini membuat saya berpikir bagaimana nasib wartawan media lain jika menghadapi situasi yang sama,” katanya.