Konflik Makin Memanas, Iran Balas Serangan Nuklir AS dengan Hujan Rudal

Konflik Makin Memanas, Iran Balas Serangan Nuklir AS dengan Hujan Rudal

PIKIRAN RAKYAT – Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid yang terletak di Qatar. Serangan tersebut merupakan balasan atas gempuran militer AS dua hari sebelumnya yang menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Media nasional Iran melaporkan bahwa militer Teheran menggunakan kekuatan setara dengan yang dipakai Amerika Serikat dalam serangan sebelumnya.

Dalam operasi militer yang disetujui oleh Presiden AS Donald Trump, pesawat tempur negara adidaya itu menjatuhkan bom seberat 60.000 kilogram ke sejumlah fasilitas nuklir Iran. Ini menjadi keterlibatan langsung pertama sekutu Israel tersebut dalam konflik yang memanas di Timur Tengah.

Korps Garda Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa serangan rudal ini dimaksudkan sebagai pesan tegas kepada pemerintahan Trump.

“Pesan kami kepada Gedung Putih dan para sekutunya jelas: Iran tidak akan membiarkan agresi terhadap kedaulatan dan tanah airnya tanpa balasan,” kata pernyataan resmi dari korps tersebut.

Rudal Iran Berhasil Dihadang

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar mengonfirmasi bahwa sistem pertahanannya berhasil mencegat sebagian besar rudal yang ditembakkan Iran. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Kepala Staf Operasi Gabungan Angkatan Darat Qatar, Shayeq Misfer Al-Hajri, mengungkapkan bahwa Teheran meluncurkan 19 rudal pada pukul 19.30 waktu setempat. Dari jumlah tersebut, hanya satu rudal yang berhasil mencapai area Pangkalan Al Udeid.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Qatar mengecam keras serangan tersebut dan menilai tindakan Iran sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya, hukum internasional, serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pada hari Minggu sebelumnya, Iran telah menyatakan bahwa setiap negara yang wilayahnya digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Iran akan dianggap sebagai target sah untuk pembalasan militer.

Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat sejak 13 Juni lalu, setelah Israel dan AS menuduh Iran menggunakan fasilitas nuklirnya untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.***