Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kondisi Terkini Satpam RS Mitra Bekasi Koma 4 Hari usai ‘Di-Smackdown’ Keluarga Pasien – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kondisi Terkini Satpam RS Mitra Bekasi Koma 4 Hari usai ‘Di-Smackdown’ Keluarga Pasien

Kondisi Terkini Satpam RS Mitra Bekasi Koma 4 Hari usai ‘Di-Smackdown’ Keluarga Pasien

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Nasib tragis dialami satpam Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Bekasi bernama Sutiono (39), jadi korban penganiayaan lalu dihina miskin gara-gara tegur keluarga pasien parkir sembarangan. 

Peristiwa terjadi di akses masuk dekat IGD RS Mitra Keluarga Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan pada Sabtu (29/3/2025) lalu. 

Pelaku merupakan anak muda kelahiran 2000, dia hendak menjenguk kakeknya yang sedang dirawat di rumah sakit tempat Sutiono bekerja. 

Saat datang ke rumah sakit, pelaku mengendarai sedan Toyota Vios warna putih yang memakai knalpot bising. 

Dianiaya dengan Cara ‘Di-Samcdown 

Dijumpai di RS Mitra Keluarga Bekasi, istri korban, Ratrichsani (30) mengatakan, suaminya dianiaya dengan cara ‘di-Samcdown’ oleh pelaku. 

“Informasi kronologisnya sih katanya pelaku ini, nyalain knalpot brong, di klakson-klakson, berisik di ruangan IGD. Terus beliau juga sempet parkir areanya enggak sesuai dengan SOP rumah sakit,” kata Ratrichsani, Senin (7/4/2025). 

Karena tidak sesuai SOP, Sutiono kemudian berusaha menegur pelaku agar parkir di area yang sudah disediakan. 

Namun respons pelaku justru memperkeruh keadaan, dia merasa tak terima ditegur satpam hingga terjadi keributan. 

Korban dianiaya dengan cara didorong-dorong, sampai puncaknya dibanting oleh pelaku yang merupakan keluarga pasien RS Mitra Keluarga Bekasi. 

“Pertama sih dia didorong-dorong kata saksi-saksi yang ada, dia (korban) dibanting dan di-smackdown (dipiting) gitu loh tangannya. Jadi pas dia udah kejang, dia masih dipiting, masih di-smackdown gitu,” ucap Ratrichsani. 

Dihina Miskin 

Tak hanya menganiaya korban, berdasarkan penuturan Ratrichsani yang mendengar cerita dari saksi kejadian, pelaku juga sempat melontarkan kata-kata merendahkan. 

“Dia (keluarga pelaku) sempet ngucapin ke seorang sekuriti, salah satu temannya, rekannya (korban), katanya ‘kamu tuh orang miskin, jangan banyak tingkah’, katanya gitu. Jadi di situ saya inisiatif buat viralin itu,” kata Ratrichsani. 

Keluarga pelaku juga bersikap arogan, hal ini terlihat saat mediasi yang berlangsung tak lama setelah kejadian pada Sabtu (29/3/2025) lalu. 

Mereka mengaku bisa menggerakkan ormas FBR se-Kota Bekasi, bahkan sesumbar memiliki kenalan Polisi di Polda. 

“Iya kata bapaknya pelaku dia ini mau bawa FBR satu Bekasi, terus dia mau bawa Polda, pas itu (mediasi) saya takut,” ucapnya 

Koma 4 Hari 

Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi bernama Sutiono (39), sempat koma di ICU selama empat hari usai menjadi korban penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien. 

Hal ini diungkapkan istri korban, Ratrichsani (30), suaminya diduga mengalami benturan keras saat dianiaya keluarga pasien. 

“Iya, sempet koma di ICU selama empat hari. Karena benturan juga sih. Benturan yang sangat kencang mungkin ya, jadi dia agak lupa waktu pertama kali itu,” kata Ratrichsani, saat dijumpai di RS Mitra Keluarga Bekasi, Senin (7/4/2025). 

Korban sampai saat ini masih dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi, kondisinya sudah mulai membaik meski belum sepenuhnya stabil. 

“Alhamdulillah sih, sekarang udah mulai memang baik ya. Cuma kan kemarin sudah sempet pulang, ngedrop lagi, dibawa lagi ke sini jadinya,” ucapnya. 

Sutiono juga sudah menjalani tindakan medis, mulai dari CT Scan untuk mengetahui kondisi organ dalam tubuhnya dan MRI. 

“CT Scan-nya bagus, semua hasilnya bagus, dan tadi baru menjalani proses tindakan MRI. Tapi belum keluar hasilnya nih gimana nanti ya, komunikasi udah lancar, alhamdulillah udah mulai membaik,” paparnya. 

Kasus yang menimpa suaminya telah masuk ke ranah hukum, dia dibantu tim kuasa hukum telah membuat laporan Polisi di Polres Metro Bekasi Kota. 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Merangkum Semua Peristiwa