Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kondisi Serma Rendi Korban Penembakan Sertu Hendri usai Jalani Operasi Pengangkatan Peluru – Halaman all

Kondisi Serma Rendi Korban Penembakan Sertu Hendri usai Jalani Operasi Pengangkatan Peluru – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Proyektil peluru yang bersarang di tubuh personel Subdenpom Persiapan Belitung bernama Serma Rendi berhasil dievakuasi melalui operasi singkat di RSUD Marsidi Judono, Tanjungpandan, Kep. Bangka Belitung, Rabu (15/1/2024).

Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn, mengatakan operasi dilakukan sesuai rencana, yakni pada pukul 11.00 WIB.

Peluru yang masuk dari sisi kiri dada bawah menembus 3 cm di bawah kulit dan bersarang di ulu hati itu berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis. 

Sebelum melakukan operasi, tim medis memastikan peluru lewat serangkaian pemeriksaaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

“Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati.” 

“Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit,” jelas dr. Hendra, Rabu, dikutip dari Pos Belitung.

Operasi yang melibatkan tim dokter anestesi, bedah, dan radiologi ini berlangsung lancar dengan durasi sekitar 30 menit.

Tim medis tak mengalami kesulitan selama operasi berlangsung.

“Kondisi pasien stabil, langsung sadar setelah operasi, dan saat ini sudah dalam perawatan di ruang pemulihan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Serma Rendi ditembak oleh seorang desertir TNI AD yang berstatus DPO, yaitu Sertu Hendri.

Peristiwa itu terjadi ketika pelaku menyandera Serma Rendi dalam upayanya melarikan diri.

Hendri membawa korban menuju sebuah pesantren di Jalan Tembus Desa Buluh Tumbang dan Air Seruk. 

Setibanya di lokasi, Rendi dipaksa tiarap, tangan diikat ke pinggang, dan tetap di bawah ancaman pelaku.

Saat pelaku lengah, Serma Rendi berhasil melepaskan ikatannya dan melarikan diri ke arah semak belukar.

Menyadari korban kabur, Sertu Hendri melepaskan tembakan dan peluru mengenai punggung kiri korban.

Meski dalam kondisi terluka, Rendi terus berlari dan akhirnya memperoleh pertolongan dari pengurus pesantren yang membawanya ke rumah sakit.

TNI Diminta Awasi Ketat Senjata Anggota

Terpisah, Anggota Komisi I DPR, Jazuli Juwaini, menyoroti penggunaan senjata api (senpi) oleh Sertu Hendri yang menyebabkan Serma Rendi terluka.

Menurutnya, Mabes TNI harus menerapkan kebijakan pengawasan yang lebih ketat dalam penggunaan senjata oleh prajurit TNI.

Ia menyebut jangan sampai senjata organik TNI disalahgunakan untuk tindak pidana kejahatan.

“Kami sangat prihatin. Kali ini eks Anggota TNI meletuskan senjata bukan pada tempatnya mengakibatkan anggota TNI lainnya terluka.” 

“Dalam kasus lain, anggota TNI aktif mengakibatkan warga sipil tewas seperti dalam kasus penembakan bos rental mobil beberapa waktu lalu,” ungkap Jazuli kepada wartawan, Rabu.

Ia meminta TNI melakukan evaluasi terhadap prajuritnya dalam konteks pemakaian senjata.

Sebaliknya, pemakaian senpi perlu dievaluasi secara berkala mengikuti kondisi psikologis para prajurit serta kelayakan dalam memegang senjata.

Apalagi, sambungnya, bagi anggota TNI yang disersi harus lebih tegas dan ketat lagi pengawasannya.

“TNI adalah organ pertahanan yang dipersenjatai. Oleh karena itu, prajurit TNI haruslah orang-orang pilihan yang matang secara psikologis.” 

“Sangat berbahaya jika prajurit sembarangan menggunakan senjata mengabaikan SOP. Apalagi terjerumus pada tindak pidana kejahatan,” terangnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul: Korban Penembakan Desertir Sertu Hendri Selamat, Peluru Tembus 3 Senti Bawah Kulit Berhasil Diangkat.

(Tribunnews.com/Deni/Igman)(PosBelitung.co/Adelina Nurmalitasari)