Jakarta, CNN Indonesia —
Dua produsen mobil asal Jepang, Honda Motor dan Nissan Motor, sedang membicarakan potensi merger yang bisa menyelamatkan keduanya dari persaingan otomotif ketat di masa depan terutama soal mobil elektrifikasi.
Berdasarkan laporan Nikkei pada Selasa (17/12), keduanya telah meningkatkan intensitas komunikasi dalam beberapa bulan terakhir.
Merger ini memungkinkan Honda dan Nissan bekerja sama lebih erat dalam bidang teknologi. Isi spesifik pembicaraan keduanya belum diungkap ke publik tetapi ada rujukan mendirikan perusahaan induk yang bakal menaungi Nissan dan Honda, kata sumber yang menolak disebutkan namanya.
Persaingan ketat mobil listrik, terutama dari Tesla dan banyak pesaing baru dari China, membuat permintaan kendaraan konvensional melamban di Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini memberi tekanan kepada para produsen mobil konvensional seperti Honda dan Nissan.
Honda dan Nissan yang dikonfirmasi atas hal ini masih mengeluarkan pernyataan yang sama seperti pernah dirilis pada Maret lalu. Isinya menyebut kalau tidak ada merger yang diumumkan kedua perusahaan.
“Seperti yang diumumkan pada bulan Maret tahun ini, Honda dan Nissan menjajaki berbagai kemungkinan kolaborasi di masa depan, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing,” kata kedua perusahaan dalam pernyataan terpisah.
Dalam pernyataan itu juga dijelaskan kedua perusahaan berjanji akan menginformasikan kepada para pemangku kepentingan mengenai perkembangan terbaru pada waktu yang tepat.
Selain itu, produsen mobil Prancis, Renault, yang merupakan pemegang saham utama Nissan, mengatakan tidak memiliki informasi merger tersebut dan menolak berkomentar.
Selama setahun terakhir, perang harga mobil listrik yang diluncurkan oleh Tesla dan BYD meningkatkan tekanan pada perusahaan mobil konvensional.
Hal ini memberikan tekanan pada perusahaan-perusahaan seperti Honda dan Nissan untuk mencari cara memangkas biaya dan mempercepat pengembangan kendaraan, dan merger adalah langkah besar sebagai solusi strategis.
(can/fea)
[Gambas:Video CNN]