Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah Regional 15 Januari 2025

Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

Komitmen Pupuk Indonesia untuk Petani Indonesia: Stok Melimpah dan Distribusi Mudah
Tim Redaksi
KLATEN, KOMPAS.com

Pupuk Indonesia
berkomitmen mendukung program swasembada pangan yang ditargetkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo pada 2027.
Dukungan ini diwujudkan dengan menjamin ketersediaan
pupuk bersubsidi
serta kemudahan dalam penyalurannya kepada petani.
“Harapan kami stok selalu tersedia. Petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Tentunya program ketahanan pangan, swasembada pangan itu harus bisa tercapai,” ujar Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto, saat ditemui di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (9/1/2025).
Saat ini, stok pupuk bersubsidi di Gudang Lini III Klaten mencapai 3.500 ton, yang merupakan 210 persen dari ketentuan kebutuhan untuk Januari 2025.
Sementara, kapasitas gudang tersebut adalah 7.000 ton.
“Ini untuk melayani wilayah Klaten dan sebagian Boyolali,” ungkap dia.
Antonius menjelaskan bahwa gudang tersebut melayani pendistribusian pupuk bersubsidi ke 153 kios di wilayah Klaten dan Boyolali.
“Sudah dipermudah untuk penebusan pupuk bersubsidi saat ini,” katanya.


KOMPAS.com/Labib Zamani Senior Manager Pupuk Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Antonius Yudi Kristiyanto mengecek stok pupuk bersubsidi di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Lini III Klaten, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025).
Petani dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios tersebut dengan menggunakan KTP, asalkan mereka terdaftar dalam elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) yang terintegrasi dengan sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian (Simluhtan).
“Cukup menunjukkan KTP untuk bisa menebus pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Ada sembilan komoditas pangan yang mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, tebu, dan kopi.
Alokasi pupuk bersubsidi yang disalurkan meliputi urea, NPK, dan pupuk organik.
Harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2025 tetap sama seperti tahun lalu, yaitu urea Rp 2.250 per kilogram, NPK Rp 2.300 per kilogram, dan pupuk organik Rp 800 per kilogram.
Antonius juga mengungkapkan bahwa realisasi pupuk bersubsidi 2024 untuk wilayah Jawa Tengah mencapai sekitar 73 persen, sedangkan di wilayah Klaten sekitar 85 persen.
“Jadi serapan pupuk bersubsidi terhadap alokasi yang 9,5 juta itu masih tersisa. Tahun ini kami berharap yang kami sediakan dan dialokasikan bisa maksimal terserap melebihi tahun lalu,” ujarnya.
“Kami sebagai operator yang ditugaskan siap menyalurkan pupuk bersubsidi yang sudah ditentukan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Pertanian. Apa pun nanti kebijakannya kita akan mengikuti. Yang jelas kami siap menyiapkan pupuknya dan mengikuti ketentuannya,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana, Prasarana, Penyuluhan, dan Pengembangan Usaha Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Erni Kusumawati, menyampaikan bahwa ada 80.927 petani di Klaten yang diusulkan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi dengan luas tanam mencapai 101.364 hektar.
“Usulan kita kemarin untuk Urea 26.165 ton, NPK 26.657 ton. Tapi untuk realisasi alokasi Urea kita hanya mendapatkan 22.500 ton, dan NPK-nya 16.250 ton,” kata Erni.
Pihaknya mengingatkan para petani untuk menebus dan memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan.
“Kami menyampaikan kepada teman-teman PPL dan juga petani untuk menebus sesuai dengan kebutuhannya, sesuai dengan rekomendasi yang sudah disampaikan PPL ke petani. Jangan berlebih penggunaannya,” ungkapnya.
“Jika petani tidak memiliki kartu tani, mereka bisa menebus dengan KTP, tetapi syaratnya tetap harus terdaftar dalam kelompok dan masuk dalam e-RDKK,” tambahnya.
Lebih lanjut, Erni menyampaikan luas baku sawah di Klaten sekarang sebanyak 30.680 hektar.
“Target tanamnya memang untuk padi saja. Kita memang sekarang target di 2025 lumayan tinggi 91.000 luas tanam. Harapan kami dengan target yang tinggi itu nanti kebutuhan pupuk khususnya untuk tanamam padi itu nanti bisa tersalurlan semua,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.