Liputan6.com, Jakarta – Perjuangan melawan judi online semakin intensif. Hingga Desember 2024, pemerintah mengungkap telah berhasil memblokir lebih dari 5,5 juta konten judi online.
Kendati demikian, nyatanya praktik tersebut ini masih terus merajalela dan mengancam jutaan warga Indonesia. Data terbaru menunjukkan sekitar 4 juta orang, termasuk 80.000 anak-anak, aktif bermain judi online setiap hari.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan bahwa judi online bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga ancaman serius.
“Seperti yang dikatakan oleh Presiden Prabowo, judi online ini adalah masalah besar, musuh besar bagi masyarakat Indonesia,” tutur Wamen Komdigi dalam siaran pers yang diterima, Selasa (31/12/2024).
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperkirakan nilai transaksi judi online di Indonesia mencapai hampir Rp900 triliun per tahun.
“Kita bisa bayangkan itu dengan uang yang beredar untuk permainan judi online ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif. Tapi uang rakyat itu terserap ke dalam permainan dan terbang hangus entah ke mana,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Wamen Nezar Patria menekankan kerja sama yang solid berbagai pihak menjadi kunci agar tantangan transformasi digital ini dapat dihadapi bersama.
Salah satu bentuk komitmen dalam memerangi judi online, Kementerian Komdigi pun menggelar Komdigi 5K Fun Run 2024. Acara ini tidak hanya sebagai ajang olahraga, tapi juga sebagai simbol persatuan melawan bahaya judi online.
Komdigi 5K Fun Run 2024 “Lari dari Judi Online” diikuti 650 orang peserta. Komdigi juga menyediakan beragam jenis olahraga mulai dari Zumba, Strong Nation, Cardio Dance dan Poundfit dari 27 sampai dengan 29 Desember 2024.