Kolaborasi Plan Indonesia dan Standard Chartered Gagas Pembekalan Perempuan Muda Terpinggirkan dan Disabilitas

Kolaborasi Plan Indonesia dan Standard Chartered Gagas Pembekalan Perempuan Muda Terpinggirkan dan Disabilitas

PIKIRAN RAKYAT – Plan International UK dan Standard Chartered mengumumkan kelanjutan kemitraan tiga tahun untuk pembekalan keterampilan bagi lebih dari 6.000 perempuan usia muda terpinggirkan dan penyandang disabilitas di seluruh Asia melalui keterampilan, jaringan, dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang bermakna dan layak.

Program ini akan dilaksanakan oleh Plan International salah satunya di Indonesia dan didanai oleh Standard Chartered Foundation, sebagai bagian dari Futuremakers by Standard Chartered.

Selama tiga tahun, program ini juga akan bekerja sama dengan para pemberi kerja dan pembuat kebijakan untuk membangun lebih banyak lingkungan kerja yang akan mendorong kesempatan yang sama bagi perempuan muda dan penyandang disabilitas.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, 79 juta kaum muda di seluruh dunia menganggur, 72 juta di antaranya adalah perempuan usia muda. Di Asia Tenggara saja, diperkirakan 19 juta kaum muda tidak memiliki pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan (NEET).

Jumlah tersebut lebih tinggi di Asia Timur, dengan perkiraan 20 juta kaum muda NEET, dan jumlah ini diprediksi akan merangkak naik pada tahun 2025, meningkat dari 20,4 juta pada tahun 2024 menjadi 20,6 juta tahun ini. Kesenjangan gender juga masih menjadi perhatian.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti menyebutkan bahwa program ini menitikberatkan pada transformasi kaum muda agar bisa memasuki sektor kerja yang padat karya.

“Survei kami yang melibatkan 474 pemberi kerja menunjukkan bahwa di tengah kondisi ekonomi ini, perusahaan masih melakukan perekrutan. Namun, tentu saja mereka menekankan pentingnya penguasaan soft skills dan technical skills yang relevan dengan dinamika pasar kerja saat ini, di antaranya analytical & critical thinking, problem solving, UI/UX, programming, dan banyak lainnya. Inilah yang ingin kami bangun agar kaum muda tetap memiliki kesempatan terhadap ketenagakerjaan dan kewirausahaan,” ujar Dini pada peluncuran Futuremakers Youth Employability Programme di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.

Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemnaker Estiarty Haryani mengatakan dari pihak pemerintah kerja sama dalam konteks menyiapkan balai pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan juga produktivitas.

“Artinya kami dari Kementerian Ketenagakerjaan ada balai-balai peningkatan kompetensi dan juga produktivitas. Nah di sinilah, sarana prasarana yang ada di pemerintah itu akan dilakukan bersama-sama pelaksanaannya target-targetnya tadi yang disampaikan oleh Bu Dini,” kata Estiarty.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Woro Srihastuti mengatakan Indonesia menuju dalam bonus demografi di mana jumlah usia produktif yang banyak dan hal ini harus dioptimalkan. Meski terdapat tantangan yang dihadapi seperti angka pengangguran mengalami peningkatan 0,08 juta pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kemudian juga masih ada pemuda-pemuda kita yang masuk di dalam kelompok NEET. NEET ini adalah Not in Education, Employment and Training. Jadi artinya ini yang harus kita garap,” katanya.

“Nah apa yang dilakukan dengan Future Makers ini adalah salah satu bentuk konkret bagaimana kita berkolaborasi. Tidak hanya pihak pemerintah tetapi juga disini ada pihak swasta,” ujarnya.

Head Corporate Affairs and Brand & Marketing Standard Chartered Indonesia Puni Ayu Anjungsari mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan komitmen secara global sebesar 30 juta dolar AS, sementara untuk di Indonesia telah dialokasikan sebesar lebih dari 1 juta dolar AS untuk jangka waktu lima tahun mendatang.

“Dan pendekatan yang akan kita lakukan adalah terus-menerus mendampingi plan dalam hal persiapan sampai dengan nanti program ini berakhir,” ujarnya.

“Jadi mulai dari menentukan programnya. Kemudian nanti kita juga akan memantau terus dari sisi hasil-hasilnya. Monitoring dan evaluation juga akan terus kita dampingi,” katanya.***