Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prof. dr. Deby Vinski, Presiden Badan Anti aging Dunia (WOCPM) Paris dan World Council of Stem cell Geneva Switzerland, dan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa, berkolaborasi menghadirkan Pusat Health Tourism Kedokteran Regenerative dan Terapi Stem celll di RS UNHAS, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi tersebut juga membuka peluang penelitian Stem Cell serta Pendidikan Master Anti Aging bekerja sama dengan Celltech dan gelar master double Degree dari UNHAS maupun Efhre International University Barcelona.
“Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi Celltech Stem Cell Centre maupun Universitas Hasanuddin dalam upaya memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui riset dan pelayanan kesehatan berstandar internasional,” ujar Prof. dr. Deby Vinski, yang dikenal sebagai The Queen of anti aging maupun The Queen of Stem cell ini.
Celltech telah mengantongi izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank tali pusat dan jaringan dan sebelumnya juga telah melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit baik di Indonesia maupun manca negara.
Menurut Rektor yang dikenal bepikiran maju tersebut selain penelitian maka akan ada pelayanan aplikasi pelayanan stem cell di RS Unhas serta bagi masyarakat Sulawesi Selatan maupun Indonesia Timur dapat menyimpan tali pusat bayi yang sangat bermanfaat untuk investasi kesehatan keluarga di RS Unhas Makassar yang bekerjasama dengan bank Stem Cell Celltech Vinski Tower.
Terapi Stem cell atau Sel Punca memang menjadi primadona di dunia kedokteran.
Berbagai kegunaan stem cell dari tali pusat jaringan telah dilaporkan berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang terus berkembang, dilaporkan stem cell sangat bermanfaat untuk pengobatan diabetes,stroke, autism, serebral palsi, penyakit auto imun, dementia, Parkinson, gagal ginjal, penyakit liver dan kelainan orthopedis.
Selain itu, stem cell bisa juga untuk pengobatan osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, multiple sclerosis, lupus, COPD, demensia, alzheimer, parkinson, kanker, dan juga untuk vitalitas pria dan wanita serta anti-aging.
Saat ini telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri dan ini sangat merugikan negara karena devisa negara lari keluar negeri.
Hal tersebut disampaikan juga oleh Direktur RS Unhas Prof dr Andi M Ikhsan Msc PhD SpM yang mendampingi Pak Rektor bahwa Kerja sama Unhas kali ini akan direalisasikan dengan Work Plan yang jelas dan cepat untuk menuju Indonesia emas.
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, menegaskan komitmen kedua institusi untuk bersama-sama berinovasi dalam pengembangan keilmuan dan pelayanan kesehatan yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
Melalui penandatanganan kerja sama ini, diharapkan akan lahir berbagai program penelitian, pengembangan, dan pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi dunia kesehatan dan pendidikan di Indonesia serta sejalan dengan program pemerintah untuk Indonesia Emas.
“Semoga masyarakat Indonesia semakin mendukung medical tourism di Indonesia. Celltech Stem Cell Centre adalah pusat terapi stem cell kelas dunia terdepan yang berkomitmen pada pelayanan terbaik penelitian dan pengembangan teknologi medis mutakhir,” ucapnya.
Sebelumnya Celltech telah melakukan kerjasama dengan EFHRE International University Barcelona, Spanyol, Celltech Stem Cell juga kolaborasi dengan University Gabriele d’Annunzio of Chieti Pescara dan The Leonardo da Vinci Italy untuk genetik dan teknologi 3 D Printing Organ. Celltech terus berinovasi untuk memberikan layanan kesehatan regeneratif dan anti aging yang unggul sekaligus mendukung pengembangan health tourism.
Ini sesuai dengan yang digalakkan Prof dr Deby Vinski yang selalu berusaha berperan aktif dalam menyelamatkan devisa negara melalui Heallth Tourism serta mendukung himbauan Presiden Prabowo untuk mencintai produk unggulan bangsa menuju Indonesia emas. Makassar bakal menjadi Pusat Health Tourism andalan Indonesia.
Prof Jamaluddin Jompa dan Prof dr Deby Vinski rupanya memiliki visi yang sama untuk memajukan Indonesia tercinta ke dunia International maka kerja sama Celltech Stem Cell Centre yang terakreditasi International terwujud melalui Nota Kesepahaman dengan Universitas Hasanuddin Makassar.