Kisah Warga Bekasi Jadi Korban Aplikasi KTP Digital Palsu, Berawal dari Pesan WA
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Seorang warga Bekasi bernama Adrian (32) menjadi korban penipuan bermodus aplikasi palsu Kartu Tanda Penduduk (KTP) digital.
Dalam waktu singkat, seluruh saldo rekeningnya dikuras hingga Rp 66 juta oleh pelaku yang diduga mengendalikan ponselnya dari jarak jauh.
Penipuan bermula ketika Adrian menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal. Pengirim pesan mengaku sebagai petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bekasi.
“(Pelaku) mengaku dari Disdukcapil Bekasi, meminta untuk cek apps ktp digital, saya cek dan benar data tidak ditemukan yang sebelumnya saya sudah dibantu instal dan verifikasi oleh Kecamatan Jatisampurna,” kata Adrian kepada
Kompas.com
, Selasa (5/8/2025).
Pelaku kemudian mengatakan akan menghubungkan Adrian ke petugas lain untuk membantu proses verifikasi ulang.
Tak lama berselang, nomor berbeda menghubungi Adrian. Ia diarahkan untuk mengunduh ulang aplikasi KTP digital dari Play Store, sekaligus diminta untuk memasang aplikasi lain dari situs tidak resmi.
“Nomor berbeda melanjutkan, menuntun cara pengaturan yang baru dan juga sekaligus verifikasi dan aktivasi. (Setelahnya) instal ktp digital dari
play store
, terus disuruh instal apps dari
digitalktp.online
, lalu disuruh
disable playstore
,” ujar Adrian.
Selama proses itu berlangsung, Adrian tidak dapat menggunakan ponselnya sama sekali. Ia juga diminta melakukan berbagai verifikasi biometrik dan membuat ulang PIN serta sandi.
“(Pelaku) meminta sidik jari, verifikasi wajah, buat sandi, buat pin, hp tidak bisa digunakan sementara waktu,” katanya.
Setelah aplikasi dijalankan, layar ponsel hanya menampilkan animasi
loading
dari 1 persen hingga 100 persen.
“Setelah instal dia minta buka appsnya dan di
screen
, saya hanya bisa lihat progress berupa
percentage
dari 1 persen sampai 100, dia bilang ini proses verifikasi, ketika proses tersebut berjalan (saya) gabisa buka notif dan yang lainnya,” lanjut Adrian.
Di balik proses itu, rupanya pelaku telah mengambil alih akses ke ponsel Adrian. Akses jarak jauh diduga dimungkinkan karena fitur aksesibilitas telah diaktifkan atas instruksi pelaku.
“Waktu itu HP saya jadi enggak bisa dipakai sama sekali. Mungkin dari situ ponsel saya diambil alih. Enggak lama setelah itu, rekening saya sudah dikuras,” kata Adrian.
Setelah Ponsel miliknya dapat kembali digunakan, Adrian mengaku melihat adanya transaksi mencurigakan ke rekening lain.
Menurut dia, dana yang hilang dari rekeningnya ditransfer ke rekening atas nama seseorang yang tidak ia kenal.
“Dikirim ke rekening 624401447429534 an Adi Susanto. Tidak tahu ini korban lain sebagai rekening sementara atau rekening pelaku,” ungkapnya.
Adrian pun langsung melapor ke pihak kepolisian dan bank.
“Sudah buat laporan kepolisian. Buat laporan sebenernya hanya untuk keperluan laporan ke bank,” ujar Adrian.
Adrian mengaku tak sempat curiga karena tampilan aplikasi yang diarahkan pelaku sangat mirip dengan aplikasi resmi milik pemerintah.
“Sepengalaman saya
website
dari pemerintah emang mirip-mirip aja. Appsnya kalo dari iconnya persis seperti yang dari disdukcapil,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kisah Warga Bekasi Jadi Korban Aplikasi KTP Digital Palsu, Berawal dari Pesan WA Megapolitan 7 Agustus 2025
/data/photo/2025/04/22/68074340656cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)