Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00 – Halaman all – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00 – Halaman all

Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00 – Halaman all

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Sumardi tidak menyangka, acara syukuran sekaligus halal bihalal keluarga besarnya yang mengundang pentas seni wayang kulit berujung insiden keracunan massal di Desa Karangturi Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Adik ipar dari pemilik hajat itu mengaku sangat terkejut lantaran hidangan makanan yang disajikan untuk warga dan tamu undangan saat menyaksikan pentas wayang kulit di depan rumahnya pada Sabtu (12/4/2025) malam lalu justru berujung petaka.

Bagaimana tidak, ratusan warga sampai harus mendapatkan perawatan medis hingga membuat satu diantaranya meninggal dunia usai menyantap nasi kotak yang disediakan oleh keluarga Sumardi.

Sumardi menceritakan, memang pada Sabtu siang kala itu keluarga besarnya mengadakan acara pertemuan dalam balutan halal bihalal.

Setelah acara tersebut, keluarga besar juga mengadakan pentas wayang kulit untuk umum.

“Siangnya keluarga yang malamnya wayangan. Siang acara Trah, terus malam dilanjut wayangan saja,” terang Sumardi saat ditemui awak media, Selasa (15/4/2025).

Lebih lanjut Sumardi menerangkan bahwa pada saat pentas wayang kulit. Sekitar 200-an warga ikut menghadiri dan menyantap sajian yang disiapkan oleh keluarganya tersebut.

“Undangannya banyak yang diundang, ada snack-nya 250 kata yang masak. Ada juga desa lain,” ungkapnya.

Sementara itu, pihak keluarga disebut Sumardi setidaknya menyediakan 250 lebih makanan ringan dan berat termasuk nasi kotak yang kini diduga menjadi penyebab keracunan massal.

Makanan-makanan tersebut merupakan hasil masakan yang disiapkan oleh warga sekitar kediaman sang kakak. “Rewang atau gotong royong warga. Ada Snacknya kacang brownis, makanannya ya nasi, rendang, sambal goreng krecek, acar sama krupuk,” kata dia.

Pria berdomisili di Pekanbaru, Kepulauan Riau itu pun tidak menyangka ternyata usai acara pentas wayang kulit ratusan warga secara bersamaan mengeluh sakit dan ternyata mengalami keracunan.

Bahkan sang kakak, Waluyo yang merupakan pemilik rumah juga mengalami hal serupa hingga harus dirawat di rumah sakit. “Ya kaget, saya terus terang kaget. Informasinya kok ada yang diare. Keluarga ada yang dirawat (di RS) satu. Kakak, soalnya ini rumah kakak, kami rantau,” lanjut dia.

“Kondisinya awal pusing sama diare. Awalnya di rumah sekarang dibawa ke RS Bagas Waras,” imbuh Sumardi.

Atas kejadian tersebut, Sumardi dan keluarga besarnya meminta maaf kepada seluruh warga yang menjadi korban keracunan massal. Bahkan Sumardi dan keluarga berinisiatif untuk mendatangi tiap korban termasuk keluarga Suparno yang meninggal dunia usai dirawat di rumah sakit.

Meski demikian, Sumardi bersyukur ia tak menjadi korban lantaran kebiasaannya yang tak makan setelah pukul 22.00 WIB malam.

“Saya kebetulan lewat jam 10 malam sedang tidak makan,” pungkasnya.

 

Merangkum Semua Peristiwa