Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kisah Pilu Soleh, Pemuda Bekasi yang Terjebak dan Tewas di Sindikat Judi “Online” – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kisah Pilu Soleh, Pemuda Bekasi yang Terjebak dan Tewas di Sindikat Judi “Online”

Kisah Pilu Soleh, Pemuda Bekasi yang Terjebak dan Tewas di Sindikat Judi “Online”

Kisah Pilu Soleh, Pemuda Bekasi yang Terjebak dan Tewas di Sindikat Judi “Online”
Editor
BEKASI, KOMPAS.com
– Di sebuah rumah sederhana di Jalan Swadaya, Kampung Dua, seorang ibu masih berduka mengenang putranya yang pergi tanpa kembali.
Diana (43) tak pernah menyangka, restu yang diberikan untuk anaknya, Soleh Darmawan (24) untuk bekerja di luar negeri justru menjadi awal dari duka mendalam.
Soleh, pemuda yang dikenal gigih dan penuh semangat, berpamitan pada 18 Februari 2025 untuk bekerja di Thailand.
Ia pergi dengan membawa harapan besar, mengadu nasib di negeri orang demi masa depan yang lebih baik.
“Dia bilang ‘jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang’,” ucap Diana saat ditemui di kediamannya di Jalan Swadaya, Kampung Dua, RT 001/RW 021, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (27/3/2025).
Namun, takdir berkata lain. Empat hari setelah keberangkatan, komunikasi Diana dan Soleh tiba-tiba terputus.
Diana yang semula berusaha menenangkan hati, perlahan mulai dihantui kekhawatiran.
Hingga akhirnya, sebuah panggilan video pada 2 Maret 2025 malam mengubah segalanya.
Seorang pria bernama Kevin memberi kabar mengejutkan, Soleh ternyata berada di Kamboja, bukan Thailand.
Dalam panggilan itu, Kevin menanyakan sesuatu yang membuat Diana semakin cemas.
“Dia nanya riwayat kejiwaan anak saya. Saya bilang enggak ada, anak saya sehat,” kata Diana seiring mengenang.
Saat kamera menyorot ke dalam ruangan, Diana melihat putranya terduduk lemas di atas tempat tidur.
Diana memanggil nama Soleh berulang kali, tapi tak ada jawaban. Hari itu menjadi percakapan terakhir.
Keesokan paginya, Diana kembali menerima telepon dari Kevin yang mengabarkan bahwa Soleh telah meninggal dunia.
Dunia seakan runtuh bagi Diana. Ia hanya bisa menangis, menuntut kepastian dan memohon agar jenazah putranya bisa dipulangkan.
Butuh hampir dua minggu sebelum akhirnya pada 15 Maret 2025, jasad Soleh tiba kembali di Tanah Air.
Namun, duka belum selesai. Di antara isak tangis keluarga menyambutnya, Diana melihat sesuatu yang menyesakkan yakni sebuah luka serupa tusukan di pinggang anaknya.
Setelah segala upaya mencari jawaban, barulah kemudian terungkap bahwa Soleh bukan bekerja di perhotelan, melainkan menjadi operator judi online di Kamboja.
“Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol,” lirih Diana.
Kala itu, di bawah langit yang sama, Soleh dimakamkan di samping rumahnya. Tak ada lagi panggilan telepon, tak ada lagi pesan singkat yang meminta ibunya untuk tidak terlalu banyak berpikir.
Kini hanya sunyi yang tersisa, menjadi saksi bisu bahwa seorang anak telah pergi dengan membawa mimpi yang tak sempat terwujud.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa