Keluhan sederhana itu akhirnya sampai juga ke telinga sejumlah pihak. Jalan kemanusiaan berlanjut. Rombongan dari Kesirah atau Kesehatan Indonesia Raya datang membawa dukungan berbeda, bukan beras, bukan lauk, melainkan suntikan vitamin dan obat-obatan.
“Kalau korban dan keluarga korban insyaAllah sudah cukup banyak yang membantu. Tapi relawan, terutama ibu-ibu yang masak, jarang ada yang ingat. Mereka ini juga butuh dijaga kesehatannya,” ujar dr Benjamin Kristianto, anggota komisi E DPRD Jatim.
Sebanyak 100 ampul vitamin disiapkan. Sasarannya para relawan dapur umum, petugas gotong royong, hingga pekerja lapangan yang tak pernah mengenal lelah.
Bagi para relawan, bantuan itu bukan sekadar cairan dalam botol kecil. Ada penghargaan yang terasa: bahwa jerih payah mereka dilihat, bahwa keringat mereka tak diabaikan.
“Kita harus hargai mereka. Mereka rela meninggalkan keluarga, datang ke sini, membantu tanpa pamrih. Itu luar biasa,” ujar Benjamin.
Seperti halnya doa dan makanan, vitamin itu adalah penguat. Penguat tubuh yang lelah, sekaligus penguat hati yang mulai surut oleh letih.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367923/original/065475700_1759323662-IMG_2800.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)