Seoul, Beritasatu.com – Mendiang selebritas Korea Selatan, Kim Sae-ron diduga pernah mengirim pesan teks kepada Kim Soo-hyun untuk meminta bantuan terkait utang sebesar 700 juta won.
Pesan tersebut baru-baru ini terungkap melalui tangkapan layar yang dirilis oleh salah satu media Korea Selatan pada Selasa (11/3/2025). Dalam video yang diunggah di YouTube Garosero Research Institute, seorang wanita yang mengeklaim dirinya adalah bibi Kim Sae-ron mengatakan, agensi Kim Soo-hyun, Goldmedalist, berusaha memeras keluarganya dengan tuntutan jutaan dolar.
Bibi Kim Sae-ron menyebutkan, perusahaan yang didirikan oleh Kim Soo-hyun dan sepupunya itu sempat meminta agar Sae-ron membayar denda sebesar 20 miliar won.
Dilansir dari Soompi, Selasa (11/3/2025), Kim Sae-ron diduga mengirim pesan kepada Kim Soo-hyun pada 19 Maret 2024. Dalam pesan tersebut, ia memohon agar diberi waktu untuk melunasi utangnya, bukannya menghadapi gugatan.
Kim Sae-ron yang tengah menghadapi kesulitan, merasa tertekan dengan tuntutan untuk melunasi utang besar dalam waktu singkat.
“Please save me” … Kim Saeron’s desperate text message to Kim Soohyun revealed amid growing controversyhttps://t.co/DmplEVkqDp#KimSoohyun #KimSaeron #김수현 #김새론 pic.twitter.com/y2MaOuKD9W
— pannatic (@pannatic) March 11, 2025
“Oppa, ini Sae-ron. Aku menerima surat pernyataan hari ini (perusahaanmu) menggugatku. Kamu bilang akan memberiku banyak waktu, jadi aku sedang bekerja keras untuk mengembalikannya (utang). Aku akan membayar dari hasil setiap pekerjaan,” tulis Kim Sae-ron dalam pesan tersebut.
Kim Sae-ron mengatakan, dia benar-benar berniat ingin membayarnya. Namun, apabila Kim Soo-hyun tiba-tiba meminta 700 juta won secepatnya, ia tidak bisa mengabulkannya.
“Bukan karena aku tidak mau, tetapi aku tidak mampu. Apakah benar-benar perlu membawa masalah ini ke pengadilan? Tolong bantu aku. Aku mohon, beri aku waktu,” ujar Sae-ron.
Perusahaan tersebut mengeklaim akan menangani kasus kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk (DUI) yang dialami Kim Sae-ron pada 18 Mei 2022 dan mempercepat proses penyelesaiannya.
Namun, angka tuntutan yang sangat besar tersebut membuat bibi Kim Sae-ron meragukan perhitungan perusahaan, dan meskipun ia mencoba menanyakan lebih lanjut, perusahaan menolak untuk memberi penjelasan. Setelah beberapa kali pertanyaan, perusahaan diduga membayar ganti rugi sebesar 700 juta won kepada para korban.
Pada saat itu, Kim Soo-hyun sempat mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan jika Kim Sae-ron tidak bisa membayar utangnya langsung. Meski demikian, Kim Sae-ron berusaha menawarkan untuk membayar secara bertahap melalui pekerjaan yang dilakukannya.
Pada 2024, Kim Sae-ron menerima surat perintah untuk membayar utang sebesar 700 juta won. Perusahaan tersebut kemudian menuntutnya untuk melunasi jumlah tersebut. “Tiba-tiba aku menerima surat resmi yang menuntut ganti rugi sebesar 700 juta won,” ujar bibi Kim Sae-ron yang juga beranggapan Kim Soo-hyun ikut bertanggung jawab atas kematian keponakannya itu.
