TRIBUNJATENG.COM, CILACAP — Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap melalui Pertiwi kembali menyelenggarakan seminar parenting Pertiwi Parenting Collaborative (Parentive) di gedung Patra Graha, Kamis (5/12/2024).
Parentive seri ke-2 kali ini menghadirkan dr. Aisah Dahlan, CM.Ht., CM. NLP, seorang dokter yang juga ahli hipnoterapis dan ahli neuroparenting.
General Manager (GM) KPI RU IV Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo dalam sambutannya mengaku antusias dengan penyelenggaraan Parentive yang sangat penting khususnya bagi keluarga pekerja.
“Kami meyakini keluarga yang harmonis dan romantis berdampak positif pada kinerja di perusahaan. Maka mari kita sadari betul betapa keluarga adalah kekuatan,” ujarnya.
Wahyu menyebutkan keterlibatan orang tua secara langsung dalam pengasuhan anak akan membuat mereka nyaman dan lebih terbuka.
“Saya terinspirasi dari ibu saya yang mampu membuat kami, anak-anaknya selalu terbuka dan cerita apapun ke orang tua. Ini yang saya dan istri juga terapkan di keluarga kami,” imbuhnya.
Ia berharap ilmu dan pengalaman dari pembicara bisa diserap dengan baik untuk kemudian dipraktikkan oleh para pekerja.
“Yang lebih penting dari seminar-seminar parenting adalah bagaimana kita praktik di keluarga masing-masing. Semoga keluarga-keluarga pekerja RU IV semakin kokoh, romantis dan harmonis,” ucap Wahyu.
Dalam paparannya dr. Aisah Dahlan, yang akrab dipanggil Bu Isah menerangkan, romantis didefinisikan seperti dalam cerita roman (percintaan), bersifat mesra dan mengasyikkan.
“Sedangkan harmonis adalah hubungan yang dijalin dengan penuh kasih sayang, saling memahami, saling menghormati dan saling mendukung,” ungkapnya.
Selanjutnya inti dari harmonis adalah komunikasi yang efektif. “Komunikasi akan efektif apabila pesan yang diterima difahami dengan baik dan membuat nyaman,” kata Aisah.
Di sisi lain Aisah juga mengingatkan adanya fitrah perbedaan laki-laki dan perempuan, baik secara fisiologis anatomis otak, jenis dan banyaknya hormon yang diproduksi maupun anatomi tubuh lainnya.
“Laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda. Mulai dari beda usia, beda watak, beda pengungkapan bahasa kasih, hingga beda budaya. Untuk itu perlu kompromi antara suami dan istri dalam rumah tangga,” paparnya.
Kabar baiknya, di susunan otak dan tubuh kaki-laki dan perempuan ternyata saling support dan melengkapi menjadi belahan jiwa.
“Soulmate atau belahan jiwa adalah seseorang yang dapat melengkapi dan membuat pasangan menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” urai Aisah.
Maka kata dia perbedaan sifat perempuan dan laki-laki ini sejalan dengan pembagian peran dalam pengasuhan anak.
“Ayah dan ibu bisa membagi tanggung jawab dalam membesarkan anak. Ayah bertanggung jawab dalam urusan visi pendidikan, pelindung & pemimpin. Sedangkan ibu sebagai pelaksana harian dan afeksi,” jelas Aisah.
Parentive bertajuk ‘Kita Bikin Romantis’ itu dihadiri jajaran manajemen dan pekerja, Persatuan Wanita Patra (PWP), dan Pertiwi yang menyimak dengan antusias penjelasan dr. Aisah. Sesi tanya jawab berlangsung meriah karena para peserta saling berebut mengajukan pertanyaan.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan donasi oleh GM Wahyu Sulistyo Wibowo secara simbolis bagi 100 lansia di lingkungan Kilang Cilacap serta bantuan untuk korban erupsi Gunung Lewatobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bentuk kepedulian Pekerja dan Keluarga yang dihimpun melalui program Serbu Relpi berkolaborasi Pertiwi Sejuk.